
ATAMBUA, The East Indonesia – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Belu bertekad memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL.
Karenanya, DPD II Partai Golkar Belu melakukan sosialisasi empat (4) pilar kebangsaan bagi masyarakat di Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Kegiatan ini dilakukan di Dusun Mota’oe, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Rabu (23/11/2022).
Narasumber dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua I DPRD Belu sekaligus Ketua DPD II Partai Golkar kabupaten Belu, Yohanes Jefri Nahak dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Belu, Apolinaris M. Susar, S.Sos.
Ketua DPD II Partai Golkar kabupaten Belu, Yohanes Jefri Nahak dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pendidikan politik ini merupakan suatu kewajiban karena mendapatkan anggaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Belu melalui Badan Kesbangpol Belu.
“Hari ini kami datang di Mota’oe untuk melakukan pendidikan politik bagi masyarakat maupun kader partai Golkar. Penting untuk kita sosialisasikan empat pilar kebangsaan ini, karena banyak sekarang yang merongrong empat pilar ini seperti gerakan-gerakan radikal dimana itu berkaitan dengan NKRI serta paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi pancasila. Apalagi kita ini berada di wilayah Perbatasan Negara Indonesia dan Timor Leste. Perlu kita mensosialisasikan empat pilar kebangsaan ini, karena jika kita tidak berhati-hati maka kedepannya akan berbahaya,” tandasnya.
Wakil Ketua I DPRD Belu ini menerangkan bahwa empat Pilar Kebangsaan ini sebagai bagian terpenting dalam menyelematkan NKRI, mengaitkannya dengan berbagai persoalan bangsa dan tantangan kedepan.

Pria yang akrab disapa Epy Nahak ini menerangkan bahwa dari semua partai politik (parpol) yang ada di kabupaten Belu, partai Golkar merupakan partai pertama yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik di Tahun Anggaran 2022.
Hal ini dilakukan karena selain sebagai sebuah kewajiban, pendidikan politik harus diketahui dengan baik oleh masyarakat.
“Partai Golkar merupakan partai yang pertama melakukan pendidikan politik di Belu pada tahun 2022 ini. Dan saya selalu menyampaikan kepada seluruh pengurus Golkar bahwa pendidikan politik itu wajib kita laksanakan karena pemerintah memberi dana bantuan parpol itu, salah satu yang harus dilaksanakan yaitu memberikan pendidikan politik,” tandas pria yang merupakan DPRD Belu dari Dapil 1 Kabupaten Belu.
Karenanya, masyarakat diminta agar memperhatikan partai-partai lainnya yang juga mendapatkan anggaran dari Pemda Belu untuk menggelar kegiatan pendidikan politik.
“Ini wajib. Jadi dana yang kami dapat itu, 60 persen wajib untuk partai melakukan pendidikan politik. Kalau partai yang tidak buat itu, laporannya pasti nanti fiktif,” tutur Epy Nahak.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Belu, Apolinaris M. Susar, S.Sos, menjelaskan bahwa Pemda Belu menyambut baik penyelenggaraan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini karena dengan sosialisasi seperti ini, masyarakat kabupaten Belu yang berada di batas negara RI-RDTL dapat memahami dan mengerti secara benar dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Belu, saya ucapkan terima kasih dan sangat respek atas kegiatan ini. Hari ini partai politik yang melaksanakan tugas sosialisasi terkait 4 pilar kebangsaan adalah partai Golkar, dari sekian partai yang mendapatkan kursi di DPRD Belu. Partai Golkar adalah partai pertama pada tahun 2022 yang melaksanakan sosialisasi tentang ini,” pungkasnya.
Dijelaskan bahwa 4 (empat) pilar kebangsaan meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka tunggal Ika.
“Empat pilar yang dimaksud ialah bagaimana kita paham dengan pancasila, paham dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, paham dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan paham terhadap Bhinneka Tunggal Ika,” imbuhnya.
Apoli Susar menegaskan bahwa 4 (empat) pilar kebangsaan harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan setiap masyarakat agar mampu berkontribusi positif dalam membangun bangsa dan negara di landasi cinta tanah air.
“Empat pilar kebangsaan ini adalah satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran kepada kita semua untuk lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna meningkatkan kesadaran tentang kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Apoli.
Dihadapan para peserta yang hadir, Kepala Kesbangpol Belu ini berharap agar wawasan tentang 4 pilar kebangsaan ini wajib ditanamkan sejak dini di lingkungan keluarga dan masyarakat guna menanamkan rasa cinta tanah air terlebih masyarakat Kabupaten Belu yang berada langsung di garis batas Negara RI-RDTL. ***Ronny

