Bersama Bupati dan Wabup Belu, Ribuan Warga Pejuang Timor-Timur Merayakan Nataru 2023 di Batas RI-RDTL

258
Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin (berjas hitam), Wakil Bupati Belu, Alo Haleserens (berkemeja batik), Ketua Umum FKPTT, Eurico Guterres (berkemeja putih) dan salah satu Pastor saat acara Nataru 2023 bersama Pejuang Timor-Timur

ATAMBUA, The East Indonesia – Barisan Muda Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (BM FKPTT) menggelar Natal dan Tahun Baru bersama di Kapela Sto. Migeul Archanjo Haliwen, Lesupu, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Rabu sore (04/01/2023).

Pejuang Timor Timur yang merayakan Nataru ini tergabung dalam FKPTT yang menetap di tiga Kabupaten yakni Belu, Malaka dan TTU.

Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin SpPD-KGEH, FINASIM dan Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM turut menghadiri dan merayakan Nataru bersama para Barisan Muda FKPTT.

Hadir juga Ketua Umum FKPTT, Eurico Guterres, Ketua DPW FKPTT NTT, Angelino Da Costa, Ketua Barisan Muda FKPTT Kabupaten Belu, Elvis Perdoso, Pimpinan Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan keluarga (warga lokal) yang ada di Kabupaten Belu.

Acara Nataru 2023 bersama oleh Pejuang Timor-Timur

Perayaan Natal dan Tahun Baru bersama oleh pejuang Timor-Timur ini digelar mengenang kelahiran Tuhan Yesus Kristus juga menjadi moment untuk dapat mempererat persaudaraan dan perdamaian antara sesama Pejuang Timor Timur yang ada di wilayah NKRI demi menata masa depan yang lebih baik.

Kegiatan Natal dan Tahun Baru bersama ini mengusung tema “Damai Natal Menggerakan Persaudaraan dan Rekonsiliasi Menuju Hidup Baru” dan akan diawali dengan misa syukur bersama.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin menyampaikan bahwa, tercatat 23 tahun sudah berlalu dan dinamika hidup yang dilalui warga Belu kelahiran Timor-Timor berada di Timor Barat, menjadi unsur penting dalam catatan sejarah perjalanan bangsa ini.

“Perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama hari ini menjadi momentum indah untuk kembali merefleksikan seluruh catatan sejarah yang kemarin meninggalkan luka, sehingga persaudaraan itu kembali terbina dan terjalin,” katanya.

Demikian pula rekonsiliasi yang akan dilaksanakan, tentunya dapat menjadi harapan kita bersama untuk membangun kembali jalinan persaudaraan, baik sebagai sesama warga Belu, maupun dengan saudara-saudari kita di Timor Leste.

“Sebagai sesama saudara, kita harus bergandengan tangan untuk bersatu dan Pemerintah Kabupaten Belu sangat mendukung agenda rekonsiliasi ini,” pintanya.

Bupati Belu juga mengajak warga Belu kelahiran Timor-Timur untuk patuh dan taat kepada pimpinan yang sudah ditunjuk.

“Jagalah persatuan dan persaudaraan dan mari kita bersatu. Ingat pesan Bapak Eurico Guteres, ‘Neon ida laran ida hamutuk ho malu hia fatin ida,” Imbuh Bupati Belu.

Dihadapan ribuan warga pejuang Timor-Timur, Bupati Belu berpesan agar tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan.

“Kalau ada hal-hal yang tidak jelas, sampaikan secara terbuka. Karena perjuangan kita untuk mensejahterahkan masyarakat hanya tiga setengah tahun saja di masa kepemimpinan ini. Kendati kami belum bisa memenuhi semua keinginan masyarakat, tetapi Pemerintah akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melayani seluruh kebutuhan masyarakat Belu dengan hati,” ujar dokter Agus Taolin.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Belu mengatakan, semua dinamika kehidupan yang kita lalui bersama, sudah dipersembahkan dan dipersatukan melalui Misa Kudus Perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama.

“Warga Belu kelahiran Timor-Timur yang berada di tiga kabupaten ini bukan warga baru, tetapi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tinggal di Kabupaten Belu. Oleh karena itu perbaharui hati kita dan kembalikan kedamaian bersama saudara-saudara kita yang berada di Indonesia maupun berada di Timor Leste,” ajak Wabup Belu.

Sementara itu, Ketua Umum DPP FKPTT, Eurico Guteres mengapresiasi kehadiran Pemerintah Kabupaten Belu di acara perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama yang digagas Barisan Muda FKPTT Kabupaten Belu.

“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Belu yang hadir bersama kita di tempat ini. Saya minta agar warga disini selalu membangun hubungan baik dengan pemerintah dan semua pihak,” ucap Eurico Guteres.

Eurico menuturkan, berada di NKRI selama 23 tahun dengan berbagai dinamika perjuangan yang kita lalui, bukanlah sebuah waktu yang singkat.

“Oleh karenanya saya mau mengajak Barisan Muda FPKTT di seluruh wilayah Indonesia untuk tidak boleh berdiam diri, tetapi kita harus tetap menunjukkan jati diri dengan berbuat sesuatu kepada bangsa dan negara ini,” tandasnya.

Generasi muda saat ini harus berpikir rasional dengan tetap mengedepankan kepentingan umum dari pada kepentingan kelompok.

“Bahwa spirit perjuangan yang kita implementasikan dalam tugas dan tanggung jawab generasi muda, menjadi tantangan tersendiri agar bagaimana kita bisa menyatukan semua perbedaan untuk kebaikan bersama, demi kepentingan bangsa dan negara kita,” tandas Eurico. ***(Ronny)