Kategori Berkinerja Baik Tangani Pandemi Covid-19, Kabupaten Belu Terima Penghargaan PPKM Award 2023 dari Presiden RI

170
Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens saat menerima penghargaan PPKM Award 2023 di Jakarta. FOTO - RONNY

ATAMBUA, The East Indonesia – Pemerintah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH.,FINASIM dan Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM dinilai sebagai salah satu kabupaten yang berkinerja baik dalam menangani pandemi Covid-19.

Karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu menjadi salah satu kabupaten dari kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang mendapatkan penghargaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Award tahun 2023.

Hebatnya, Kabupaten Belu meraih Peringkat III Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) PPKM Award wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Kabupaten Belu dinilai sebagai daerah yang berkontribusi dan bekerja keras dalam upaya penanganan Pandemi Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Metode penanganan dan Pengendalian Covid-19 yang telah dilakukan selama ini bisa menjadi blue print atau acuan untuk kewaspadaan terhadap kemungkinan pandemi maupun endemi di masa mendatang.

Penghargaan diserahkan secara simbolis oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Kabupaten yang menjadi terbaik berdasarkan wilayah masing-masing.

Penghargaan PPKM Award 2023 ini diterima pun langsung oleh Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin (20/03/2023).

“Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga kesehatan, para petugas, para relawan, yang telah gugur dalam tugas menangani pandemi Covid-19,” ungkap Presiden dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga mengajak para penerima PPKM Award untuk terus berkontribusi membangun negeri.

“Kepada Bapak Ibu yang menerima PPKM Award, saya menyampaikan selamat. Marilah pengabdian ini terus kita lanjutkan untuk memecahkan berbagai masalah-masalah kemanusiaan dan kebangsaan, dan membangun Indonesia menjadi negara maju,” tandas Presiden.

Adapun indikator penilaian, sebagai wujud kinerja Pemda dalam Pengendalian Covid-19 di antaranya, indikator regulasi penanganan Covid-19, indikator penegakan protokol kesehatan, testing, tracing, treatment, dan vaksinasi Covid-19, serta indikator realisasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di tahun 2021.

Sebelum melakukan penilaian, Dewan Juri juga melakukan wawancara dengan Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu bersama Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan Para Pengelola Data Covid-19.

Penilaian yang dilakukan adalah Penanganan Covid-19 selama kurun waktu 2021-2022.

Untuk diketahui, Kategori pemberian penghargaan kepada Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Pandemi Covid-19 sendiri terdiri dari kategori Penghargaan Provinsi Berkinerja Terbaik dan Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik 1, 2, 3 Per Kawasan yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara-Maluku-Papua.

Kegiatan PPKM Award diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia.

Mendapatkan penghargaan tersebut, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin dalam Apel awal minggu, di Halaman Kantor Bupati Belu, Senin (27/03/2023) mengapresiasi atas pencapaian yang didapatkan tersebut kepada ASN, TNI, Polri dan semua pihak yang telah bekerja keras untuk menangani Covid-19 di Kabupaten Belu sebagai wilayah Perbatasan langsung Negara RI-RDTL.

“Ini merupakan berkat sinergi dan kerja keras semua pihak, khususnya seluruh jajaran Perangkat Daerah dan TNI-Polri,” pungkasnya.

Bupati Belu mengatakan bahwa penghargaan juga diraih atas peran Satgas Covid-19 Kecamatan, sampai Satgas Covid-19 Desa, relawan serta masyarakat se-Kabupaten Belu serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

“PPKM Award ini sebagai perwujudan apresiasi atas penilaian hasil kerja keras kita semua dalam mencegah dan menanggulangi pandemi Covid 19,” tandasnya.

Bupati Belu yang juga adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam Konsultan Gastroentero Hepatologi Indonesia mengingatkan agar semua elemen masyarakat tidak berpuas diri dengan raihan penghargaan ini, karena pandemi belum selesai.

“Menteri Kesehatan menekankan agar kita mengatasi pandemi dengan cara mengurangi laju penularan, karena suatu saat dia bisa menjadi pandemi atau kejadian luar biasa lagi. Jadi jangan bilang semua sudah selesai, tetapi yang punya faktor risiko penyakit baru seperti penderita diabetes, hipertensi dan penyakit jantung agar menjaga diri. Kalau ada batuk pilek segera lakukan pemeriksaan, karena penyakit ini tidak hilang, sama dengan demam berdarah. Suatu saat dia bisa menjadi wabah lagi,” pinta dokter Agus Taolin.*** (Ronny)