ATAMBUA, The East Indonesia – Eliminasi malaria merupakan target utama program malaria menjalankan segala strategi baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Komitmen eliminasi malaria bergema di seluruh Indonesia.
Komitmen eliminasi malaria ditingkat Kabupaten Belu sendiri telah digaungkan sejak tahun 2020. Hal ini terbukti dengan giat-giat yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan malaria yang sebelumnya angka Annual Parasite incidence (API) Kabupaten Belu berkisar antara 1/1000 penduduk – 5/1000 penduduk, sejak tahun 2020 berhasil diturunkan menjadi 0,12/1000 penduduk dan hingga saat ini Belu telah mencapai zero indegenous case sejak September 2020.
Untuk itu dalam rangka mempercepat proses eliminasi malaria di Kabupaten Belu, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu melakukan rapat koordinasi percepatan eliminasi malaria kabupaten Belu dalam rangka persiapan eliminasi dan pemeliharaan eliminasi malaria tingkat kabupaten Belu tahun 2023 – 2026.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Hotel King Star Atambua ini dibuka langsung oleh Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH.,FINASIM, Jumat, (31/03/2023).

Narasumber dalam kegiatan itu, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM; Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM; Asisten Pemerintah dan Kesra Setda Belu; Kepala BP4D Belu; dan Sekertaris Dinas Kesehatan Belu, Siprianus Mali.
Peserta dalam kegiatan rapat koordinasi percepatan eliminasi malaria kabupaten Belu dalam rangka persiapan eliminasi dan pemeliharaan eliminasi malaria tingkat kabupaten Belu tahun 2023 – 2026 diantaranya Dinas PMD, BP4D, Peternakan, PUPR, Pertanian, Kesehatan, Dinas Kominfo Belu, 12 Camat di Kabupaten Belu, serta para Kepala Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Belu.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Belu melalui Dinas Kesehatan bersama Rotary (Rotary Against Malaria, Rotary Club Of Hillarys, Rotary Club Of Kupang Central).
Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini trend penurunan kasus malaria di Kabupaten Belu sangat signifikan.
“Berdasarkan data dinas kesehatan 3 tahun terakhir ini, sejak tahun 2020 bulan September hingga Desember tahun 2022 tidak ditemukan kasus malaria lokal/indegenous. Meski demikian masih ditemukan kasus positif malaria yang merupakan kasus impor. Tetapi itu tidak masuk dalam hitungan kasus kita,” pintanya.
Dengan kondisi ini, Bupati Belu yang juga adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam Konsultan Gastroentero Hepatologi Indonesia, mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Belu sudah pada tahap persiapan eliminasi dan Kabupaten Belu harapkan akan eliminasi pada tahun 2023 ini.
Pencapaian luar biasa ini merupakan kerja keras semua pihak sehingga angka kesakitan akibat malaria dapat diturunkan dari angka Tahun 2018 mencapai 1,25/1000 penduduk dan pada tahun 2022 menjadi zero case indegenous.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada semua pihak yang telah bekerja dengan caranya sendiri sehingga
“Ucapan terima kasih yang pertama untuk para pejuang eliminasi malaria, para dokter, para perawat, para bidan, para tenaga analis laboratorium, para sanitarian, para tenaga promkes dan semua insan kesehatan yang telah berjuang untuk mencapai eliminasi malaria di Kabupaten Belu,” pinta dokter Agustinus Taolin.
Lanjutnya, “Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak RAM Rotary : Rotary Australian Districts, Rotary Australia World Community Service, Rotary Club Of Hillarys dan Rotary Club Of Kupang Central yang selalu setia mendukung dan mendanai setiap kegiatan program malaria sejak tahun 2020 hingga saat ini, dan saya berharap pihak rotary agar tetap membantu tahapan-tahapan pemeliharaan eliminasi malaria hingga tahun 2026 mendatang.”
Bupati Belu menegaskan bahwa semua elemen masyarakat memiliki peran penting dalam mendukung proses persiapan eliminasi malaria di Kabupaten Belu.
Karena itu dirinya berharap semua pihak untuk berpartisipasi aktif dan mendukung secara penuh kegiatan-kegiatan persiapan menuju assesment pada bulan Oktober mendatang.
“Saya menghimbau agar kita semua dapat bekerjasama, berperan aktif dan bergandengan tangan untuk saling mendukung dalam upaya pencegahan dan pengendalian malaria di Rai Belu yang kita cintai ini,” dokter Agustinus Taolin.
Sebagai Bupati Belu, dirinya juga menghimbau kepada semua OPD terkait BP4D, Dinas Peternakan, Dinas Pupr, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Rumah Sakit, Para Camat dan Para Kepala Puskesmas untuk memberikan perhatian lebih pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka persiapan eliminasi malaria pada tahun 2023 ini.
Sementara itu, Ketua panitia penyelenggara, Siprianus Mali dalam sambutannya menyampaikan bahwa berbagai strategi yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan akibat malaria antara lain : Deteksi Kasus Aktif dan Pasif, Penyeledikan Epidemiologi 125, Mass Blood Survey, Tatalaksana Kasus sesusai standar, Survey Migrasi, Penanggulangan kasus melalui : Survey Kontak, Survey Vektor, Kelambunisasi, Larvasiding, Modifikasi Lingkungan.
“Kasus malaria Kabupaten Belu terhitung sejak bulan September tahun 2020 tidak lagi ditemukan kasus penularan setempat, hal ini merupakan sebuah pencapaian program malaria yang dilaksanakan secara intensif sejak tahun 2020,” pungkasnya.
Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Belu ini juga menerangkan untuk mencapai eliminasi malaria di Kabupaten Belu telah dilakukan berbagai pertemuan demi menggalang dukungan baik dari lintas program, linias sektor dan juga lintas profesi.
“Peran lintas sektor berupa pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan sangat di harapkan untuk mencapai eliminasi malaria di Kabupaten Belu. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses eliminasi malaria di Kabupaten Belu pada tahun 2023,” tutur Sipri Mali.
Ketua panitia penyelenggara ini menjelaskan bahwa kegiatan rapat koordinasi percepatan eliminasi malaria kabupaten Belu dalam rangka persiapan eliminasi dan pemeliharaan eliminasi malaria tingkat kabupaten Belu tahun 2023 – 2026 bertujuan untuk melaksanakan Persiapan Eliminasi dan Pemeliharaan Eliminasi Malaria Kabupaten Belu; Menggalang Dukungan Lintas Sektor Dalam Rangka Persiapan Eliminasi dan Pemeliharaan Eliminasi Malaria; Meningkatkan Koordinasi lintas sektor dan peran lintas sektor; dan Merancang kegiatan-kegiatan pemeliharaan Eliminasi Malaria. ***(Ronny)


