Thursday, December 11, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Berharap Ada Penerbangan Langsung India – Bali

DENPASAR, The East Indonesia – Ekspatriat keturunan India Puneet Maholtra atau akrab disapa Putu India mengharapkan ada penerbangan langsung (direct flight)  dari India ke Bali pada masa mendatang agar wisatawan India yang kini berkisar sekitar 50 ribu/bulan dapat meningkat menjadi 100 ribu/bulan.

Hal itu diungkapkan Puneet Maholtra yang juga pemilik restoran India Queen’s Tandoor dalam acara bincang – bincang santai bersama Puneet dan sejumlah media di Cafe Pica, Denpasar, Sabtu (29/4/23).

‘Direct flight India ke Bali itu penting karena banyak sekali orang India saat ini ingin berlibur ke Bali. Lokasi favorite masyarakat India ketika berlibur ke Bali adalah Kuta. Apalagi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi cenderung ke arah yang positif,” papar Puneet.

Bincang – bincang bersama Puneet Maholtra di Cafe Pica, Denpasar. FOTO – IST.

Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19 di Bali menunjukkan tren positif. Bali yang terkenal dengan pariwisatanya kini mulai dibanjiri wisatawan manca negara setelah hampir dua tahun lamanya sepi. Wisatawan Australia yang jadi langganan wisawatan ke Bali tetap menempati urutan pertama. Sementara urutan kedua dan ke tiga ditempati India dan Rusia.

Puneet Maholtra  menyambut baik tren positif pertumbuhan ekonomi Bali pasca pandemi Covid-19. Owner Restoran Queen’s Tandoor yang menyajikan makanan khas India ini berharap ada penerbangan langsung dari India ke Bali. Menurutnya kalau ada penerbangan langsung dari India bukan tak mungkin wisatawan India berada pada urutan pertama dan tentunya berpengaruh positif dengan ekonomi Bali.

Pengurus PHRI Bali ini mengaku sejak merintis usaha Restoran Queen’s Tandoor di Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, pada 2001 silam, wisatawan India ke Bali 100 orang perbulan. Kini sudah mencapai 50.000 orang perbulan. Puluhan ribu wisatawan India di Bali lebih banyak menginap di kawasan Jalan Kartika Plaza, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung.

“Sebelum Covid-19 kurang lebih 80 persen okupansi hotel di Kuta itu dikuasai orang India. Pas pandemi ada 20 persen orang India nginap di hotel di sekitar kawasan elite tersebut meskipun mereka datang dari Singapura dan negara lainnya. Wisatawan India ke Bali selalu masuk  10 besar. Sementara okupansi saat ini pada hotel – hotel di Jl Kartika Plaza berada pada 50-60 persen,” ungkapnya.

Melihat tren kunjungan wisatawan India ke Bali membaik membuat Putu Bali bersemangat mengembangkan bisnis restoran yang telah dirintis sejak 2001 itu. Restoran Queen’s Tandoor yang sebelumnya hanya ada di Seminyak, Kuta, Nusa Dua, dan Ubud dan mempekerjakan 300 karyawan kini berencana membuka lagi  cabang di Sanur, Denpasar, dan Canggu.

Tak hanya bisnis restoran, Putu India juga mengembangkan bisnis biro jasa GRO yang melayani jasa visa, jasa hukum, jasa perpajakan, dan jasa konsultan bisnis. Untuk jasa hukum lebih banyak menangani warga negara India yang terlibat kasus.

“Meskipun kita menjual makanan khas India bukan berarti tidak bisa diterima oleh orang lokal. Rempah-rempahnya dikirim dari India, tetapi cara memasaknya dimodifikasi sehingga rasanya tetap otentik dengan masakan India,”tutup Puneet.***christ

Popular Articles