Polda Bali Gelar Literasi Digital Media Online dan Medsos Jelang Tahun Politik 2024

184

DENPASAR, The East Indonesia –Menyongsong perhelatan pemilu 2024, Polda Bali melakukan pemantauan khusus kepada media dengan menggelar literasi digital media online dan media sosial alias medsos. Semua ini dilakukan untuk tetap menjaga kamtibmas di Bali agar tetap aman dan kondusif.

Kegiatan literasi ini digelar oleh  Bidang Humas Polda Bali dengan judul ‘Literasi Digital Media Online dan Media Sosial Dalam Menjaga Situasi Kamtibmas Menjelang Pemilu 2024. Acara diskusi ini berlangsung  di Batukaru Room, Hotel Aston Denpasar, Selasa (13/6/2023) yang diikuti oleh puluhan praktisi media online, media sosial dan akademisi.

Diskusi dibuka Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto  dan menghadirkan empat narasumber yakni Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bali, Emmanuel Dewata Oja (Edo), Ketua Bidang Cek Fakta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Bali I Ketut Adi Sutrisna, Pranata Ahli Muda pada Bidang IKP Diskominfos Bali, I Gusti Ayu Sukmawati, dan PS Kanit 3 Subdit V Direskrimsus Polda Bali AKP Andi Prasetyo. Diskusi  dipandu oleh moderator Dr I Ketut Westra SH dari FH Universitas Udayana.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, perkembangan dunia digital berimbas pada arus utama informasi kini berada di tangan media online dan media sosial.

“Ini menjadi perhatian kami di Polda Bali. Bagaimana media online dan media sosial menjadi ujung tombak dalam literasi digital ke masyarakat. Terutama dalam menyajikan informasi yang benar dan akurat, guna menjaga kambtibmas yang rentan dengan berita bohong jelang Pemilu 2024,” ujar Kombes Stefanus.

Sementara Ketua SMSI Bali, Emmanuel Dewata Oja dengan materi ‘Media Online di Tengah Badai’ mengatakan, saat ini media online yang berpegang pada UU Pers no. 40 tahun 1999, punya tugas lebih, di saat konsumsi informasi di masyarakat dikuasai media sosial.

“Media online pers, saat ini bertugas sebagai pembersih informasi sampah, bohong dan hoaks, terutama medsos. Apalagi ini jelang Pemilu. Jadi penting bagi wartawan dan media online pers tetap berpegang pada kode etik dan fungsi utama pers dengan tetap menjadi panduan utama masyarakat dalam menyerap informasi yang benar,” ujar jurnalis senior yang akrab disapa Edo itu.

Sedangkan Ketua Bidang Cek Fakta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Bali, I Ketut Adi Sutrisna, lebih banyak memaparkan edukasi bagaimana pentingnya masyarakat mengetahui cara cek dan ricek informasi.

“Ini penting, karena saat ini banyak aplikasi untuk mengetahui kebenaran postingan maupun berita yang beredar di medsos maupun media chating. Baik berita, foto maupun video,” ucap Adi.

Sementara Pranata Ahli Muda pada Bidang IKP Diskominfos Bali I Gusti Ayu Sukmawati, mewakili Diskominfos Bali berharap, agar media online dan medsos bisa membantu Pemprov Bali dalam memberikan berita berimbang dan akurat. Terutama untuk menjaga keamanan Bali jelang Pemilu 2024.

PS Kanit 3 Subdit V Direskrimsus Polda Bali AKP Andi Prasetyo sebagai nara sumber terakhir, banyak memberikan kiat-kiat pihak Kepolisian Daerah Bali dalam menjaga keamanan di dunia cyber, untuk mengawal tahapan Pemilu 2024.***