Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara, Polisi Murah Senyum Yang Gemar Bersepeda

764
Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara. FOTO - WISMAYA

SINGARAJA, The East Indonesia – Sosok Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara begitu aktif dalam meredam situasi Kamtibmas di Wilayah Hukum Kota Singaraja. Ia saat ini tengah menjabat sebagai Kapolsek Kota Singaraja sudah hampir satu tahun lamanya.

Perwira Polisi yang memulai karir dari Secapa pada tahun 1985/1986 berpangkat Serda (Brigadir-red) ini sempat ditempatkan di wilayah Timor-timur selama 8 tahun 6 bulan. Selama bertugas di wilayah itu, Ia berjodoh dengan seorang wanita asal Flores bernama Johana Perawin. Usahanya agar bisa kembali ke kampong halaman untuk bertugas akhirnya menuai hasil. Nyoman Pawana bisa kembali ke Pulau Bali untuk bertugas di Wilayah Gianyar tepatnya di Polsek Tegallalang pada tahun 1993 sebagai Babinkamtibmas selama 6 tahun.

Kompol Pawana yang lahir di Desa Bontihing, Kecamatan sawan pada tahun 1966 silam ini terus meniti karir di Bali dan pada tahun 2005 Ia mencari sekolah Perwira untuk meningkatkan jenjang karirnya. Menamatkan sekolah Perwira, Nyoman Pawana langsung ditempatkan sebagai Kanit Reskrim Polsek Kota di Wilayah Bangli. Setelah mengarungi karir di Bangli dan Gianyar, Nyoman Pawana mendapat promosi job Ajun Komisaris Polisi (AKP) di Polsek Blahbatuh Gianyar sebagai Kanit Reskrim selama 4 tahun lebih. Nyoman Pawana juga sempat menjabat sebagai Kasat Narkoba di Polres Gianyar.

Pada tahun 2021, Nyoman Pawana bisa berkarir di tanah kelahirannya di Buleleng dan menjabat sebagai Kapolsek Sawan selama hampir 1 tahun lamanya. Karena untuk mencari job Kompol, Ia diberikan kepercayaan untuk memegang kursi Kapolsek Kota Singaraja, sejak Bulan Agustus tahun 2022 lalu. Sejak Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara ini menjabat sebagai Kapolsek Kota Singaraja, situasi Kamtibmas menjadi lebih landai. Kasus curanmor yang biasanya marak terjadi, angka tren kasus selama ia menjabat mengalami penurunan. “sejak saya menjabat Kapolsek, kasus curanmor yang biasanya marak malah menurun. Namun kasus yang berkaitan dengan digital mengalami kenaikan,” ucapnya.

Kompol Pawana mengatakan Wilayah Kota SIngaraja sebagian besar penduduknya sangat heterogen dan dinamis berbeda dengan di Wilayah Sawan yang sebagian besar merupakan penduduk asli. Keheterogenan penduduk dan luas wilayah yang cukup besar ini membuatnya selalu berupaya untuk terus menyapa warga dengan senyum agar vibrasi positif dan imun meningkat ketika menyapa masyarakat. “ saya berupaya untuk selalu tersenyum kepada masyarakat agar vibrasi positif muncul, dan tidak ada gejolak di masyarakat,” imbuhnya.

Kapolsek yang gemar dengan olah raga bersepeda ini mengingatkan kepada masyarakat Kota Singaraja agar selalu waspada untuk menggunakan kekuatan digitalisasi yang semakin canggih saat ini. Menurutnya terjadi tren peningkatan kasus berkaitan dengan digitalisasi seperti penipuan online maupun perdagangan orang yang kasusnya ditangani oleh Mabes Polri. “ waktu ini ada warga Singaraja yang diamankan oleh Mabes Polri karena ada kasus penipuan online. Jadi saya menghimbau jangan gunakan jari jemari untuk melakukan hal-hal yang negative pada kecanggihan digital. Gunakan dunia digital untuk mencari sesuatu yang positif. Dulu ada ungkapan mulutmu harimau-mu, namun sekarang Jemarimu harimau-mu,” tutupnya.***wismaya