ATAMBUA, The East Indonesia – Para pecinta musik Rock di Kota Atambua ingin mengobarkan semangat dan kecintaan terhadap aliran musik Rock bagi masyarakat Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL.
Hal ini pun dituangkan dalam acara musik rock bertajuk “Atambua Distorsi” yang diselenggarakan pada Sabtu malam, (29/07/2023) di halaman samping Mal Pelayanan Publik Atambua.
Dalam acara ini pun menampilkan sederet nama band lokal pecinta musik Rock diantaranya The Legend, Komonarcy, Borg Hild, Antik, Transmity of Havoc, Clue 125 dan Awake or Asleep.
Walaupun baru digelar pertama, antusiasme masyarakat terhadap acara Atambua Distorsi ini pun terlihat sangat luar biasa.
Pembina aliran musik Rock di Kabupaten Belu, Benedictus Manek yang turut hadir secara langsung dalam acara Atambua Distorsi menyampaikan bahwa terimakasih kepada panitia pecinta musik Rock yang telah semangat untuk menggelar acara musik rock, “Atambua Distorsi”.
“Terimakasih kepada adik-adik yang sudah menginisiasi dan melaksanakan kegiatan pada malam hari ini,” pungkas pria yang akrab disapa Benny Manek.
Benny Manek yang juga memiliki jabatan sebagai Ketua Komisi III DPRD kabupaten Belu ini menyatakan bahwa dirinya sangat mendukung terhadap kegiatan yang positif untuk masyarakat di Kabupaten Belu.
“Saya sangat senang dengan kegiatan malam ini. Saya juga seorang pecinta musik Rock sejak masih SMP. Karena itu dengan adanya acara seperti ini, tentunya saya sangat mendukung apalagi kegiatannya positif dan kita bisa ikut meramaikan kota Atambua dengan acara musik rock,” tuturnya.
Benny Manek menghimbau agar para pecinta musik Rock yang terlibat dalam acara Atambua Distorsi untuk selalu menjaga situasi keamanan dan kebersihan tempat acara demi kenyamanan bersama.
“Saya senang melihat keramaian pada acara malam ini. Ternyata masih banyak pecinta musik Rock yang menginginkan akan adanya acara musik Rock seperti ini. Rock Never Die. Kita akan tetap ada generasi demi generasi yang melestarikan musik rock ini,” pintanya.
Karena itu, sebagai pembina, Benny Manek berjanji acara “Atambua Distorsi” akan digelar lagi pada waktu-waktu mendatang dan berharap bisa muncul lebih banyak band rock lokal.
Sementara itu, Ketua Panitia pelaksanaan acara Atambua Distorsi, Heru Adoe menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar karena saat ini aliran musik rock di Kabupaten Belu khususnya kota Atambua sudah kurang diminati oleh masyarakat pecinta musik.
“Acara ini awalnya dari kami yang memiliki basic musik rock ingin membangkitkan semangat pecinta musik rock dan memberikan ruang kepada musisi musik rock di kota Atambua untuk tampil di panggung terbuka Kota Atambua,” ujarnya.
Oleh karenanya, Heru mengatakan bahwa dirinya bersama teman-teman pecinta musik Rock menginisiasi untuk menggelar acara musik rock bertajuk Atambua Distorsi.
“Semoga acara yang dipersembahkan ini bisa dinikmati oleh semua orang yang ikut menonton acara musik rock di kota Atambua,” tandasnya. (Ronny)