ATAMBUA, The East Indonesia – Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Indonesia dimana sebagai lembaga negara, Bank Indonesia memiliki tujuan yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah.
Dengan itu, Bank Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk turut mengikuti kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah.
Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-78, kampanye Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini pun dilakukan di Kabupaten Belu sebagai wilayah Perbatasan langsung Negara Republik Indonesia dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL).
Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan untuk mengkampanyekan gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah di Kabupaten Belu.
Hal ini pun diungkapkan langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Daniel Agus Prasetya saat konser Gebyar Rupiah Berdaulat yang dihadiri oleh ribuan penonton yang berlangsung di Lapangan Umum Kota Atambua, Kabupaten Belu dengan menghadirkan artis Justy Aldrin dan Toton Caribo pada Sabtu malam 12 Agustus 2023.
Disampaikan Daniel, konser ini bertajuk Gebyar Rupiah Berdaulat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di perbatasan untuk dapat mencintai, bangga dan paham menggunakan Rupiah.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Belu agar tetap cinta, bangga dan paham rupiah diwilayah perbatasan ini,” ajak Daniel.
Kata Daniel Kabupaten Belu merupakan daerah yang langsung berbatasan dengan negara Timor Leste yang merupakan pintu gerbang terjadinya interaksi dan transaksi perdagangan antar masyarakat di kedua daerah perbatasan.
Menurutnya, dalam hal transaksi yang dilakukan masyarakat terdapatnya penggunaan uang tunai yang cukup tinggi, sehingga diperlukan kesadaran masyarakat untuk menggunakan Rupiah sebagai mata uang dalam bertransaksi.
“Penggunaan uang Rupiah di daerah perbatasan merupakan perwujudan dari peran masyarakat untuk menjaga kedaulatan NKRI melalui transaksi menggunakan Rupiah,” tuturnya.
Sementara Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia Provinsi NTT yang sudah menyelenggarakan gebyar rupiah berdaulat (GARDA) dengan beberapa rangkaian kegiatan bagi masyarakat Kabupaten Belu yang berada di perbatasan Negara RI-RDTL.
Bupati Belu, Agustinus Taolin yang juga adalah seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Gastroentero Hepatologi Indonesia juga menyampaikan terima kasih kepada pelaku UMKM di Kabupaten Belu yang turut meramaikan selama kegiatan, yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Untuk diketahui, Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan Masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu. 3 Cinta dengan: Mengenali, Merawat, Menjaga.
Kemudian, Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan Masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang SAH, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa. 3 Bangga sebagai : Simbol Kedaulatan, Pembayaran yang SAH, Pemersatu Bangsa.
Selanjutnya Paham Rupiah merupakan perwujudan kemampuan Masyarakat memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.
3 Paham dalam : Bertransaksi, Berbelanja, Berhemat. ***(Ronny)