Usai Menjabat, Koster Ingin Istirahat Total, Cok Ace Kembali Mengajar

340
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali beserta istri. Foto : Dok - Humas

DENPASAR, The East Indonesia – Hari ini tanggal 5 September 2023 I Wayan Koster menuntaskan jabatannya sebagai Gubernur Bali. Ini adalah periode pertama Koster memimpin Provinsi seribu Pura ini selama 5 tahun dari 2018 – 2023. Politisi senior PDIP asala Buleleng itu masih punya kesempatan untuk maju di periode kedua pada Pemilu 2024.

Selama menjabat sebagai orang nomer satu di Bali, Koster dihadapkan pada peristiwa pandemi covid-19 yang membutuhkan perhatian penuh. Saat bertemu di rumah jabatan Jayasabha, kepada media Koster mengungkapkan bahwa dirinya kurang tidur.

“Kurang tidur saya. Jadi mau istrihat total dulu seminggu, dua minggu. Karena 5 tahun saya defisit tidur. Kan tahu sendiri, selama pandemi kerjanya memang harus siaga penuh,” kata Wayan Koster.

Di tengah istirahatnya usai purna tugas, Koster juga masih memiliki tanggungjawab sebagai ketua DPD PDI Perjuangan. Di tahun politik sekarang, ia mengaku segera kembali sibuk dengan persiapan pemenangan Capres dan Cawapres.

Termasuk, persiapan dirinya untuk kembali mencalonkan diri di periode kedua. Meski, ‘tiket’ untuk kembali bertarung di Pilkada Bali belum dikantongi, tapi dirinya yakin tetap mendapat restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

“Kalau ibu (Megawati) itu kan selalu tuntas dua periode. Kecuali kalau ada kesalahan yang fatal. Jadi, saya pasti tetap melanjutkan restu beliau,” jelasnya.

Terkait dengan tandem? Koster menyebut tetap berharap kembali berpasangan dengan tokoh Puri Ubud Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. Ia mengemukakan, figur Cok Ace mampu mengimbangi gaya kepemimpinannya.

“Tapi keputusan tetap pada Ketua Umum, kalau saya berharap tetap sama Pak Cok Ace,” kata Wayan Koster.

Sementara, usai menghadiri Rapat Paripurna Ke-41 DPRD Bali, Senin (4/9/2023), Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengaku, usai menjalankan tugasnya sebagai Wakil Gubernur Bali dirinya akan kembali ke kampus. Seperti diketahui, selain sebagai birokrat, seniman dan budayawan, Cok Ace juga menjadi guru besar di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. *Chris