ATAMBUA, The East Indonesia – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Belu mengikuti Pelatihan Deteksi Dini dan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak yang digelar Yayasan Suryakanti Bandung.
Kegiatan pelatihan tersebut digelar sejak tanggal 27 November – 01 Desember 2023 di Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Pelatihan diikuti langsung oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Belu, Dra. Freny Sumantri Taolin bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansilla Mutty serta perwakilan dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Belu.
Materi yang pelatihan yang diterima adalah : Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia 4–60 bulan, Faktor tumbuh kembang, macam-macam penanganan ALB dan ABK, Pengenalan Alat Test DDTK, Tahapan perkembangan, pemeriksaan dan stimulasi anak usia 4-60 bulan, Pembuatan laporan DDTK, Perkembangan persepsi anak, Peranan Paedagogi/Montessori Therapy dalam penanganan ABK
Pemberian Materi Pelatihan tersebut dilengkapi dengan praktek pemeriksaan anak menggunakan alat DDTK dan selanjutnya melakukan Praktek stimulasi untuk tiap aspek keterlambatan yang dialami anak.
Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Dra. Freny Sumantri Taolin menjelaskan bahwa hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah bahwa semua orangtua, keluarga, pengasuh, kader kesehatan (dokter/bidan/kader posyandu) dan tutor (pendidik PAUD) dapat memantau perkembangan anak sedini mungkin melalui alat DDTK dan KMS.
“Petugas kesehatan juga diharapkan agar mampu melatih atau menstimulasi anak bila ternyata anak menunjukan pola perkembangan yang terlambat. Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan stimulasi perkembangan anak sangat penting dan menjadi kebutuhan esensial untuk diwujudkan dalam rangka mencapai visi mewujudkan masyarakat Kabupaten Belu yang Sehat, Berkarakter dan kompetitif,” tuturnya.
Ketua TP PKK Belu yang akrab disapa Bunda Freny ini menjelaskan bahwa proses Tumbuh Kembang anak merupakan perubahan yang terjadi secara progresif, terarah dan terpadu dan proses ini berlangsung unik dan berbeda untuk setiap anak.
Tahap tumbuh kembang anak dapat dilihat dari 5 (lima) aspek utama diantaranya kemampuan gerak halus, kemampuan gerak kasar, kemampuan bicara, kemampuan pengamatan, serta kemampuan sosialisasi. Pada Usia Dini inilah (usia 0 s/d 5 tahun) akan terbentuk kepribadian dasar anak yaitu kemampuan melihat, mendengar, berpikir, berbicara dan bermain.
Bunda Freny pun menyarankan agar dalam Pemantauan Tumbuh Kembang anak wajib dilakukan oleh orangtua/keluarga, kader kesehatan, tenaga pendidik dan pengasuh sebagai upaya deteksi dini apabila terjadi keterlambatan tumbuh kembang anak dan jika ditemukan keterlambatan/hambatan dapat dilakukan upaya pemberian latihan (stimulasi) secara bertahap, sabar dan penuh kasih sayang.
“Apabila setelah dilakukan stimulasi dan ternyata belum ada perbaikan maka dapat menghubungi tenaga kesehatan/fasilitas rujukan layanan kesehatan terdekat untuk tindakan lebih lanjut,” pintanya. (Ronny)
