Tuesday, December 2, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air Bersih, Mahasiswi Akatirta Magelang Asal Belu Ajak Lakukan Hal Ini!

ATAMBUA, The East Indonesia – Air merupakan salah satu komponen penting bagi kehidupan di bumi dan juga salah satu kebutuhan utama manusia untuk keberlangsungan hidup, yang digunakan untuk makan, minum, mandi, mencuci, dan kegiatan lainnya.

Tidak hanya untuk manusia air bersih juga diperlukan oleh makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan.

Sebagian besar jenis tumbuhan akan kering dan mati jika tidak disiram setiap harinya, begitu juga dengan hewan yang kekurangan air, perlahan-lahan hewan tersebut akan mengalami dehidrasi hingga mati kehausan tanpa air untuk dikonsumsi.

Seorang mahasiswi Prodi Teknik Lingkungan Akatirta (AKADEMI TIRTA WIYATA) Magelang semester 1, Hermelinda Heni (32) asal dari PDAM Kabupaten Belu menyampaikan bahwa kualitas air dalam hal ini mencakup keadaan fisik, kimia, dan biologi yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian, industri, rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya.

Kualitas air bersih dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu perubahan iklim.

“Perubahan iklim memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap ketersediaan air bersih. Salah satunya adalah perubahan pola hujan. Perubahan iklim dapat menyebabkan pergeseran pola hujan, sehingga daerah yang sebelumnya memiliki curah hujan tinggi dapat mengalami kekeringan, sedangkan daerah yang sebelumnya kering dapat mengalami banjir,” tutur Hermelinda.

Lanjutnya, “hal ini dapat mengganggu siklus aliran air dan mengurangi ketersediaan air bersih. Perubahan iklim, sebagai fenomena yang tengah melanda planet kita, menimbulkan keprihatinan mendalam. Fenomena ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang mempengaruhi keseimbangan alam dan ekosistem.”

Hermelinda Heni juga menerangkan bahwa dari beberapa sumber menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi adalah deforestasi yaitu penggundulan hutan yang mengurangi kemampuan alam dalam menyerap karbon dioksida (CO₂) sehingga memperburuk perubahan iklim.

Perubahan iklim ini kemudian berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesehatan.

“Ketersediaan air bersih yang terganggu akibat perubahan iklim dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan menyebabkan penyebaran penyakit. Selain itu, kekeringan juga dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk keperluan sanitasi, seperti mencuci tangan dan membersihkan lingkungan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi,” pintanya.

Oleh karena itu, Hermelinda Heni menyatakan bahwa diperlukan solusi untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air bersih dalam aspek kehidupan dan kesehatan.

“Solusi menghadapi perubahan iklim merupakan rangkaian langkah konkret dan strategi berkelanjutan yang diambil untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Karenanya, mari bersama-sama kita jaga dan lestarikan sumber daya air dengan cara menggunakan air secukupnya dan menanam pohon atau reboisasi,” tuturnya. (Ronny)

Popular Articles