SINGARAJA, The East Indonesia – Pada pementasan kesenian di panggung semarak malam berbangga rangkaian HUT ke 420 Kota Singaraja nampak paling beda dan satu-satunya sekeha gong kebyar wanita dari Sanggar Seni Jagratara yang tampil sangat memukau penonton di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Jumat,(29/3).
Sekeha gong kebyar wanita dari Sanggar Seni Jagratara Desa Kalisada, Kecamatan Seririt dengan 30 personil ini kompak menggunakan busana Adat warna putih ini begitu anggun, lihai membawakan 3 tabuh untuk mengiringi 2 tarian yaitu Tari Tani dan Tari Sandya Githa.
Ditemui di belakang panggung pementasan pendiri sekaligus pembina sanggar Ketut Aryawan mengatakan Jagratara artinya ambius bermakna membangun cita-cita meski banyak tantangan atau kesulitan. Sanggar yang terbentuk bulan Juli tahun lalu ini memiliki anggota 80 lebih dengan 3 pembina tabuh.
Menurut Aryawan yang sebelumnya telah memiliki Sanggar Bayu Teja Desa Lokapaksa ini memiliki tantangan membentuk gong kebyar wanita.”Dengan tekad dan kedisiplinan dalam melatih sekeha mulai dari disiplin waktu, disiplin latihan. Dia datang tepat waktu mengikuti aturan sanggar saya optimis sekeha ini tetap eksis kedepannya, dan itu dasar meyakinkan orang tua mereka,”yakinnya.
Lebih lanjut ungkap Aryawan, sekeha gong kebyar wanita disanggarnya telah didaulat menjadi Duta Buleleng pada Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini. Sehingga pertunjukkan saat ini sebagai ajang uji coba untuk nanti tampil di PKB Bali.
Pihaknya berharap anak-anak generasi sekarang mencintai kesenian Bali dengan belajar disanggar atau dimanapun sehingga kesenian Bali tetap lestari, terhindar dari kegiatan negatif.*Wismaya