DENPASAR, The East Indonesia Penangkapan anggota Geng Gaza di Kota Denpasar menjadi tranding topik di Bali saat ini. Fakta yang cukup mengejutkan adalah seluruh anggota Geng Gaza adalah anak di bawah umur yang hampir semuanya masih menjadi siswa SMP di Kota Denpasar. Data sementara yang berhasil dihimpun, ada 8 sekolah jenjang SMP di Kota Denpasar yang siswanya terlibat sebagai anggota Geng Gaza. Data ini masih bersifat sementara. Sebab, jumlah anggota Geng Gaza mencapai 80 orang bahkan lebih. Mereka terorganisir dengan sangat baik, ada tempat atau pangkalan untuk kumpul dan konsolidasi sebelum melakukan serangan atau tawuran massal.
Berikut ini daftar sekolah sementara yang siswanya terlibat dan masuk dalam anggota Geng Gaza. Data sementara ada 8 sekolah yakni, SMPN 2 Denpasar 4 orang, SMP PGRI 3 Denpasar 4 orang, YKU PKBM Ukuwah 3 orang, SMP Galang Kasih Ubung 1 orang, SMP Negeri 5 Denpasar 3 orang, SMP PGRI 5 Denpasar 1 orang, SMPN 4 Denpasar 3 orang. Ada juga mantan siswa dari SMK Negeri 5 Denpasar 1 orang. Selain itu ada yang putus sekolah atau hanya tamat SD sebanyak 4 orang dan yang baru lulus SMP sebanyak 1 orang. Data ini Barus bersifat sementara. Polisi akan terus melacak keberadaan anggota Geng Gaza melalui sekolah dan orang tua mereka masing-masing.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, semua anggota Geng Gaza yang sudah ditangkap dan sudah dilakukan pembinaan. “Seluruh anggota Geng Gaza sudah ditangkap dan sudah diminta keterangan. Namun karena rata-rata masih berusia anak dan berstatus pelajar, polisi akhirnya kembali melepaskan para anggota Geng Gaza. Namun upaya polisi tidak berhenti di situ saja. Seluruh anggota Geng Gaza sudah didata ke sekolah masing-masing. Polisi juga sudah memanggil para kepala sekolah dan orang tua murid untuk dimintai keterangan,” ujarnya. Ada pun data yang ada, terutama jumlah anggota Geng Gaza akan diusut. Polisi ingin mengetahui dimana mereka tinggal, sekolahnya dimana agar petugas bisa berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian Bali menangkap sekelompok orang yang menamakan dirinya Geng Gaza. Mereka beranggotakan sekitar 80 orang yang semua masih remaja dan berstatus pelajar SMP di beberapa sekolah di Kota Denpasar. Bukan hanya sebagai anggota Geng Gaza. Mereka juga menebar ketakutan melalui media sosial agar warga Denpasar tidak keluar malam sebab bila keluar malam maka akan berhadapan dengan Geng Gaza. Penamaan Geng Gaza akhirnya dihubungkan dengan situasi politik di Palestina sehingga warga Kota Denpasar sangat kuatir dan meresahkan. Namun masyarakat khususnya warga Denpasar agar tidak terpengaruh dengan isu-isu tersebut. “Situasi Kamtibmas Bali khususnya Kota Denpasar sampai saat ini aman dan kondusif, tidak perlu ada yg ditakutkan dalam beraktifitas sehari-hari atau pun malam hari,” ujarnya.
Memang benar ada kelompok remaja yang berstatus masih pelajar, namun kelompok Gaza tersebut sudah diamankan Polresta Denpasar pada Jumat 24 Mei sekitar pukul 00.30 Wita di Lapangan Lumintang, Kota Denpasar. Mereka ditangkap saat sedang membuat janji tawuran melalui media sosial dengan kelompok tertentu.
Dari hasil interogasi mereka mengakui kelompok Gaza beranggotakan sekitar 80 orang dari beberapa sekolah SMP di Denpasar dan sering nongkrong di beberapa tempat.
Setelah mengamankan anak-anak anggota Gaza, selanjutnya Polresta Denpasar memanggil para orang tua, kepala sekolah dan perwakilan Disdikpora Kota Denpasar, untuk selanjutnya mencari solusi mengenai kelompok Gaza tersebut. ‘Kami Polda Bali sangat berterimakasih kepada seluruh pihak, khususnya dalam penanganan peristiwa tersebut, dimana hasil kesepakatan antara anak-anak pelajar anggota Geng Gaza, para orang tua, kepala sekolah dan Disdikpora, menyatakan dengan pernyataan tertulis dan testimoni dalam bentuk vidio untuk disebarkan melalui media sosial, sebagaimana teror yang mereka lakukan sebelumnya,” ujarnya.
Testimoni tersebut berisikan dua hal. Pertama, anak-anak tersebut membubarkan kelompok Geng Gaza dan tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar hukum. Kedua, pihak orang tua dan kepala sekolah menyatakan akan mengawasi, membimbing dan mendidik lebih ketat lagi anak-anak tersebut agar tidak mengulangi kejadian yang sama dan tidak melakukan perbuatan melanggar hukum. Ketiga, pihak Disdikpora Kota Denpasar menyatakan akan mengumpulkan para kepala sekolah se-Kota Denpasar, untuk memberikan arahan agar mendidik dan memberi pengawasan lebih kepada para pelajar agar jangan sampai berbuat negatif dan melanggar hukum. “Dari kejadian tersebut kami mengajak para orangtua, agar ikut mengawasi pegaulan anak-anaknya. Jangan sampai terjebak pada pergaulan negatif yang dapat merusak masa depannya. Dan kepada seluruh masyarakat bila mengetahui ada dugaan peristiwa serupa agar dapat segera diinformasikan ke pihak terkait sehingga jangan sampai meluas dan membuat resah masyarakat lainnya,” ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu yang beredar bahwa ada sekelompok Geng Gaza di Kota Denpasar yang akan meneror warga yang keluar malam. “Sekali lagi kami sampaikan secara umum situasi Kamtibmas Bali khususnya Kota Denpasar dalam konsisi aman dan kondusif, tidak ada yang perlu di kawatirkan. Patroli dari kepolisian akan terus ditingkatkan, dan sangat diperlukan dukungan dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat, antara lain dengan tidak ikut-ikutan terprovokasi dan memprovokasi. Mari tetap kita pastikan bersama Bali tetap Ajeg dan Santi,” tutup Kabid Humas.*Arnold