ATAMBUA, The East Indonesia – Bataliyon Infantri 742/Satya Wira Yudha (SWY) selain menjalankan tugas sebagai Satuan tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Negara RI-RDTL Sektor Timur, juga melakukan kegiatan edukasi dan mendorong masyarakat masyarakat di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL.
Berbagai kegiatan edukasi seperti pengelolaan sampah plastik, pembuatan pupuk, pembuatan arang dari kemiri yang bisa dipasarkan ke luar negeri, lukisan pada bidang papan kayu hingga pengelolaan makanan lokal dilakukan oleh personil Yonif 742/SWY di setiap wilayah yang berada di dekat Mako dan pos-pos Perbatasan.
Gencar melakukan dan mendorong kegiatan edukasi, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur, Yonif 742/SWY membuat Wisata Edukasi Perbatasan di Turiskain, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan langsung Negara Indonesia dan Timor Leste.
Adapun slogan motivasi terhadap kegiatan -kegiatan edukasi ini yaitu “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”. Dalam slogan ini Prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SYW juga mengingatkan bahwa tidak akan rugi jika kita investasi dengan alam selama oksigen masih disediakan gratis untuk kita.
Wisata Edukasi Perbatasan pun ini diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Belu, Doktor Aloysius Haleserens didampingi oleh Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur, Yonif 742/SWY, Letkol Inf Trijuang Danarjati, S.A.P di Pos Batas Turiskain, Kamis, 20 Juni 2024.
Dalam acara peresmian Wisata Edukasi Perbatasan tersebut disajikan berbagai kegiatan edukasi mulai dari proses hingga hasil karya yang selama ini dilaksanakan oleh personil Yonif 742/SWY disamping menjalankan tugas utamanya sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur.
Dalam kesempatan tersebut, para prajurit TNI Yonif 742/SWY juga menunjukkan skill mereka dalam mengajar dan mendidik anak sekolah dan warga dalam pembuatan Ecobrick, pembuatan pupuk cair untuk tanaman, pembuatan arang dari kemiri yang bisa dipasarkan ke luar negeri hingga pengelolaan berbagai macam makanan lokal.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakapolres Belu, Kelapa BNN Atambua, Pimpinan Bea Cukai Atambua, Kelapa PLBN Motaain, perwakilan Dandim 1605 Belu, perwakilan Imigrasi dan Pimpinan OPD Belu.
Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur, Yonif 742/SWY, Letkol Inf Trijuang Danarjati, S.A.P dalam sempat wawancara dengan awak media The East Indonesia menjelaskan bahwa kegiatan hari ini kita mengambil tema Ecobrick sebagai solusi pintar pengelolaan sampah di Perbatasan Negara RI-RDTL.
“Tema ecobrick ini bertujuan agar mengedukasi masyarakat termasuk pelajar agar bisa mengelola sampah plastik menjadi sesuatu yang berguna tanpa harus dibuang sembarangan,” tuturnya.
Dijelaskan bahwa pada edukasi ecobrick, para prajurit TNI Yonif 742/SWY menginginkan untuk mengurangi sampah plastik yang ada di Perbatasan Negara RI-RDTL serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik bekas untuk dijadikan sesuatu yang berguna baik itu untuk media tanam hingga hiasan.
Karena itu, Dansatgas Yonif 742/SWY mengharapkan agar edukasi ecobrick yang diberikan ini bisa terus dilakukan oleh masyarakat luas di Perbatasan Negara RI-RDTL.
“Harapan kita, masyarakat maupun para pelajar bisa menerapkan semua ini dalam kehidupan sehari-hari agar ramah lingkungan,” pinta Letkol Inf Trijuang Danarjati.
Untuk diketahui, dalam acara tersebut dilaksanakan juga penanaman pohon di sekitar Pos Batas Turiskain yang ada di pinggir sungai Perbatasan Negara RI-RDTL. (Ronny)


