Wednesday, December 3, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Dengan Hati Terus Galakkan “Belu Berbunga” di Kota Beriman-Belu, Taman Halilulik Diresmikan Bupati Agustinus Taolin dan Ketua TP PKK

ATAMBUA, The East Indonesia -Keberpihakan dan ketulusan hati dalam memberikan pelayanan bagi masyarakatnya terus ditunjukkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Ny. Freny Sumantri Taolin dan Wakil Ketua TP PKK kabupaten Belu, Ny. Rinawati Haleserens.

Dengan mendukung karya Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, TP PKK Kabupaten Belu terus melakukan upaya untuk “mempercantik” Kota Atambua dan sekitarnya di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL.

Upaya mempercantik Kota Atambua yang sejak dulu terkenal dengan nama Kota “Beriman” (Bersih, Indah dan Nyaman) ini kemudian dituangkan dalam Program Unggulan, “Belu Berbunga” dan “Desa Sehat”.

Memimpin sejak hampir pertengahan tahun 2021, TP PKK Kabupaten Belu dibawah komando Anak mantan Bupati Belu periode 1988-1993, Ignatius Sumantri ini berkomitmen untuk menaruh perhatian terhadap kebersihan, keindahan dan pelestarian lingkungan dengan salah satunya menata taman yang tidak tertata baik.

Komitmen ini kemudian sudah diwujudkan nyatakan dengan beberapa icon/spot yang dibangun pada tahun 2022 di Taman Simpang Lima Atambua; kemudian pada tahun 2023 dibangun tiga spot/icon sekaligus yakni Tugu Seroja Halilulik,Tugu Batas Kota Nenuk dan spot Kilometer 0 di Depan Istana Uskup yang lama tepatnya depan Gereja Katedral.

Hebatnya pembangunan spot-spot ini sama sekali tidak menggunakan uang APBD Kabupaten Belu tetapi TP PKK Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Ny. Freny Sumantri Taolin dan Wakil Ketua TP PKK kabupaten Belu, Ny. Rinawati Haleserens mensiasati dengan berkolaborasi bersama BUMN/BUMD khususnya Bank NTT dan menggunakan saja dana CSR-nya.

Penataan pedestrian, penataan RTH dan penataan estetika Tugu di kota Atambua dan sekitarnya melalui CSR Bank NTT bidang lingkungan ini pada tahun 2022 sebesar Rp. 288.067.000 dan pada tahun 2023 sebesar Rp. 400.000.000.

Pembangunan icon/spot ini tidak ibarat malam tidur dan mimpi, paginya bangun langsung minta taroh anggaran untuk segera laksanakan.

Akan tetapi TP PKK Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Ny. Freny Sumantri Taolin dan Wakil Ketua TP PKK kabupaten Belu, Ny. Rinawati Haleserens dilakukan melalui kajian dan tahapan yang terukur.

Sejak 2021 (Juli sampai Desember) dimulai dengan mendata taman dan kawasan kumuh yang ada di tiga Kecamatan Kota dan sekitarnya.

Selanjutnya dilakukan survei dan pertemuan dengan OPD terkait seperti Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan BP4D serta dilakukanlah pembentukan tim teknis yang terdiri dari semua unsur diatas.

Dengan tim teknis yang ada mulailah dilakukan penyusunan rencana kerja untuk mendesain spot strategis dan buatlah proposal.

Penyusunan rencana kerja ini kemudian dibawa untuk dicermati oleh Bupati Belu dan selanjutnya disosialisasikan lagi kepada Bupati, wakil Bupati, OPD, Bank, BUMN, BUMD dan Mitra terkait.

Pengajuan proposal rencana kerja pembuatan spot/icon ternyata ditanggapi oleh bank NTT.

Setelah mendapatkan bantuan dana CSR PT Bank NTT bidang lingkungan maka dilakukan persiapan pelaksanaan kegiatan penataan pedestrian, penataan RTH dan penataan estetika Tugu oleh tim teknis.

Sesudahnya mulailah dilakukan pelaksanaan kegiatan tersebut dan selanjutnya diresmikan.

Tak sampai di situ, Tim teknis dari TP PKK Belu, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan BP4D Belu pun membuat laporan pertanggungjawaban hasil kegiatan kepada bank NTT sebagai pemberi CSR yang kemudian laporan tersebut menjadi yang terbaik di provinsi NTT.

Atas laporan pertanggungjawaban itu kemudian PT Bank NTT sebagai pemberi CSR memberikan hibah berupa barang hasil kegiatan kepada pemerintah Kabupaten Belu.

Pada tahun 2024, Bank NTT kembali mempercayakan Bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang lingkungan kepada Pemkab Belu senilai Rp. 295.000.000 (dua ratus sembilan puluh lima juta rupiah).

Bantuan CSR dari Bank NTT ini diserahkan secara simbolis langsung oleh Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua, Adrianus M. Pontus kepada Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Ny. Freny Sumantri Taolin, pada Jumat malam, 03 Mei 2024.

Dengan Anggaran yang ada inilah, Tim teknis Belu Berbunga yang diprakarsai oleh TP PKK Kabupaten Belu membuat lagi icon baru untuk mempercantik Kota Atambua dan sekitarnya yakni pembuatan spot di Simpang Halilulik, kecamatan Tasifeto Barat tepatnya di Depan SMPK HTM Halilulik dan Rumah Sakit Marianum Halilulik.

Pembuatan spot taman di Simpang Halilulik ini akan menjadi spot pada lalu lintas masyarakat Kabupaten Belu dan Malaka dan juga masyarakat Negara Timor Leste ke Kabupaten Belu.

Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH FINASIM dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan Bank NTT yang kembali mempercayakan Dana CSR bidang lingkungan tahun 2024 kepada Pemkab Belu.

“Saya harus mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang pertama, yang memberikan dana untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau ini yaitu Direktur Utama Bank Nusa Tenggara Timur, Kepala Bank NTT cabang Atambua dan seluruh jajarannya yang sudah menyampaikan usulan dari ibu-ibu untuk membangun Ruang Terbuka Hijau disini,” ujarnya.

Bupati Belu juga mengungkapkan terimakasih kepada Yang Mulia Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku dan Pastor Paroki Halilulik yang telah memberikan tanah untuk pembangunan spot Taman Halilulik.

Selain itu, Bupati Belu juga memberikan apresiasi kepada Tim Belu Berbunga yang diprakarsai Ketua TP PKK Belu, para tukang, Pemuda, pihak keamanan, Camat dan seluruh komponen yang terlibat dalam pembuatan hingga peresmian Taman Halilulik.

Bupati Belu juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Belu komitmen untuk terus memperbanyak dan mempercantik tempat untuk spot dan icon di Kota Atambua dan sekitarnya.

Karena itu, Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin berharap masyarakat Belu khususnya yang ada di Kecamatan Tasifeto Barat dan sekitarnya untuk menumbuhkan rasa memiliki untuk menjaga dan merawat tempat/spot yang telah dibuat oleh Pemerintah bagi masyarakatnya.

“Harus tumbuhkan rasa memiliki untuk menjaga dan merawat tempat kita. Masyarakat harus memiliki mempunyai perasaan bangga dan juga ikut memiliki wilayah kita sehingga apa yang sudah dibangun oleh Pemerintah bisa dirawat secara bersama dan menjadi salah satu icon kebanggaan kita,” imbuhnya. (Ronny)

Popular Articles