Willy Lay Pernah Memimpin Tapi “Sengaja” Tidak Paham, Agustinus Taolin – Yulianus Tai Bere Kasih “Sekolah” Ulang Soal Kewenangan Bendungan Rotiklot

375
Bendungan Rotiklot (bawah) yang segera dimanfaatkan untuk masyarakat di Kakuluk Mesak dan sekitarnya. Foto : Dok - Rony

TAMBUA, The East Indonesia – Willybrodus Lay pernah menjadi Bupati Belu periode 2016-2021. Namun diduga karena banyak kegagalan dalam kepemimpinannya, Willy Lay yang maju lagi bersama pasangan jilid duanya, JT Ose Luan harus dihukum oleh masyarakat Kabupaten Belu pada Pilkada Belu tahun 2020.

Tampil sebagai Petahana dan hanya melawan 1 paket pendatang baru (Dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM dan Dr. Aloysius Haleserens,MM), Willy Lay harus tumbang atas ketidakpercayaan dari masyarakat Kabupaten Belu.

Pada masa kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Jokowi dibangun lah sebuah Bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL.

Berdasarkan data Wikipedia, Pembangunan Bendungan Rotiklot ini kemudian dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 28 Desember 2015.

Kemudian proses pembangunan Bendungan Rotiklot yang dilaksanakan langsung oleh Kementerian PUPR ini pun berjalan hingga Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meresmikan Bendungan Rotiklot pada tanggal 20 Mei 2019.

Pembangunan Bendungan Rotiklot ini menggunakan dana dari APBN tahun 2015-2018 senilai Rp 497 miliar.

Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Iriandi Azwartika pernah mengatakan, fungsi utama Bendungan Rotiklot adalah untuk irigasi permukaan seluas 140 ha dan pasokan air baku sebesar 40 liter/detik.

Karenanya masa kepemimpinan Willy Lay sampai saat ini kepemimpinan Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin belum bisa memberikan manfaat berarti dari Bendungan Rotiklot bagi masyarakat Belu khususnya di sekitaran Rotiklot.

Dalam debat kedua Pilkada Belu 2024, Senin, 4 November 2024, Paslon nomor urut 1, Willybrodus Lay – Vicente Hornai Gonsalves menyinggung terkait persoalan ketersediaan air dan air dari Bendungan Rotiklot.

Mirisnya dalam penyampaian itu, Willybrodus Lay menyapa calon BUPATI BELU periode 2024-2029, dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM dengan kata KAU.

“Persoalan di kabupaten Belu adalah air. Mas Agus, KAU tahukah tidak, saat ini di Atambua dan kabupaten Belu sangat susah air? Waktu debat yang lalu, Mas Agus menjanjikan akan membawa air dari bendungan Rotiklot dengan debit 40 liter per detik. Oras ne o Bupati tian (baca: Saat ini kau sudah Bupati), sekarang giliran masyarakat tagih janji. Sampai saat ini su berapa ember air dari Rotiklot yang sudah masyarakat kota Atambua nikmati dan apa yang telah anda lakukan dengan janji air 40 liter per detik. Mama, air dari Rotiklot itu sampai di mana?” pinta Willy Lay sambil membaca pada teks yang sudah disiapkan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dokter Agustinus Taolin SpPD-KGEH didampingi calon WAKIL BUPATI BELU periode 2024-2029, Yulianus Tai Bere membuka aib Willybrodus Lay yang mana memiliki catatan pelayanan air bersih yang angkanya dibawah kepemimpinan seorang Dokter Agustinus Taolin selama menjadi Bupati Belu.

Kondisi PDAM dengan sambungan rumah (SR) saat Willy Lay kalah dalam Pilkada 2020, ditinggalkan hanya 2.650 SR aktif dari total 6000 SR dan dibawah kepemimpinan Dokter Agustinus Taolin dalam 3 tahun mengalami peningkatan menjadi 5.210 SR.

“Mas Willy, Mas Willy. Tahun 2021 kami masuk di sini ada datanya. Rumah tangga akses air minum layak 30%, dalam 3 tahun kita meningkatkan menjadi 32,8%,” pinta Dokter Agustinus Taolin.

Calon Bupati Belu nomor urut 2 ini juga menerangkan bahwa semasa kepemimpinannya tahun 2023 PDAM Belu sudah dinyatakan berkinerja sehat dengan indikator dirjen Cipta Kerja Kementerian PUPR yang ditetapkan berdasarkan BPPSPAM.

“Waktu kita masuk PDAM tidak sehat hari ini sehat,” pungkas Dokter Agustinus Taolin.

Terkait dengan air Rotiklot, Dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM memberikan pemahaman kepada Willy Lay yang adalah mantan Bupati Belu periode 2016-2021 bahwa sejak peresmian sampai dengan saat ini akhir November 2024, Bendungan Rotiklot kewenangan pengelolaannya masih ada pada Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II.

Akan tetapi dibawah kepemimpinan seorang Dokter Agustinus Taolin, Pemerintah Daerah Kabupaten tidak tinggal diam. Saat ini telah diusulkan ke Kementerian PUPR untuk membangun SPAM Rotiklot yang akan diberikan bagi 4000 Sambungan Rumah di area Kakuluk Mesak dan sekitarnya.

“Air Rotiklot itu masih milik (kementerian) PUPR melalui BWS Nusa Tenggara II. Tahun ini kita pembebasan tanah dan pembangunan SPAM. Tahun depan (2025) akan dibangun dan air minum itu masih seperti dijanjikan 40 liter per detik. Kapasitas Bendungan Rotiklot 2,3 juta m3 tetapi saat musim panas dia turun sampai 700-an. Jadi mengalirnya sesuai dengan debit air dan tahun depan sudah pasti dibangun minimal 4.000 sambungan rumah di daerah Kakuluk Mesak dan Silawan,” ujar Dokter Agustinus Taolin.

Menanggapi jawaban dari Calon BUPATI BELU periode 2024-2029, Dokter Agustinus Taolin, Willy Lay menyetujui air Rotiklot dibagikan ke masyarakat pesisir area Kakuluk Mesak dan Silawan

“Kita semua tahu bahwa air itu tidak pernah bisa mengalir ke atas. Air itu mengalir ke bawah dan kita beda tinggi dengan rotiklot sekitar kurang lebih 100 sekian puluh meter dan yang bisa menikmati air dari Rotiklot adalah masyarakat-masyarakat di pesisir. Saya setuju. Dan kalau kita ada hati, kita harus memberikan pelayanan. Karena kita tahu di kabupaten Belu ini, saat ini kita begitu krisis air setiap malam kita dengar mobil lalu lalang, mobil tangki lalu lalang untuk isi air dan mobil plat merah juga lalu lalang membantu masyarakat,” imbuh Willy Lay.

Merespon pernyataan Willy Lay, Dokter Agustinus Taolin mengingatkan untuk berbicara sesuai data.

“Mas Willy, Mas Willy jangan lupa terhadap data dan pekerjaan bapak sebelumnya. Jadi air Rotiklot itu ada air bakunya. Kita punya teknologi untuk menaikkannya. Hari ini UNHAN dapat 5 liter per detik dari air Rotiklot dan Rotiklot belum serahkan kepada Pemerintah Belu,” tutur Dokter Agustinus Taolin.

Dengan dikerjakan oleh BWS Nusa Tenggara II, Dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM mengatakan bahwa air Rotiklot Tahun 2025 sudah bisa dialirkan untuk 4000 Sambungan Rumah di Kakuluk Mesak dan sekitarnya.

Dokter Agustinus Taolin juga menyentil bahwa kepemimpinan Willy Lay 2026-2021, masyarakat mendapatkan air leding lumpur dan angin.

“Pak ingat, dulu Pak masih memimpin leding semua hanya keluar lumpur dan angin Pak tetapi hari-hari ini kami sudah keluar air Pak. Dan hari ini dalam musim krisis air, kita mengarahkan semua tangki untuk melayani konsumen di dalam kota dan sekitarnya,” ujar Dokter Agustinus Taolin.*(Rony)