ATAMBUA, The East Indonesia – Selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PT PLN (Persero) juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Program TJSL dari PT PLN (Persero) UIW NTT ini pun memberikan dampak positif bagi kelompok tani (Poktan) “Menanti Kasih 1” dan Poktan “Menanti Kasih 2” di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan langsung Negara Indonesia dan Timor Leste (RI-RDTL).
Pantauan media ini, PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT berkolaborasi dengan Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM) memberikan bantuan pompa air lengkap dengan jaringan pipa-pipanya kepada kedua kelompok tani tersebut.
Selain itu diberikan pula 1 drum plastik dan bibit hortikultura untuk masing-masing kelompok tani (Poktan) “Menanti Kasih 1 dan 2” di Desa Dualaus yang diserahkan langsung oleh Marcos Tato selaku penanggung jawab Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat JPM di Belu, Selasa 12 November 2024.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Ketua Poktan Menanti Kasih 1 dan Ketua Poktan Menanti Kasih 2 beserta anggota di lahan pertanian yang berada di Dusun Laka Ikiri, Desa Dualaus.
Direktur Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Yohanis Pakereng kepada media ini menyampaikan bahwa program TJSL PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT difokuskan untuk menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat yang melaksanakannya di lapangan.
“Melalui Program TJSL PLN, kita memberikan dukungan untuk kelompok tani terutama kelompok tani hortikultura dengan nama kelompok MENANTI KASIH 1 dan Poktan Menanti Kasih 2 di Desa Dualaus. Bantuan itu diantaranya pompa air, pipa yang sudah langsung diinstal, drum plastik dan bibit hortikultura,” pungkasnya.
Dijelaskan bahwa bantuan tersebut guna mengangkat dan mendekatkan akses air bersih ke lahan pertanian kelompok tani “menanti kasih” baik 1 maupun 2.
“Bantuan ini dapat mendekatkan akses air bersih pada mereka sehingga membantu pengelolaan lahan pertanian hortikultura dari kelompok tani di desa Dualaus. Selain itu drum dan bibit juga bisa digunakan secara maksimal,” tutur Yohanis Pakereng.
Direktur Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM) mengatakan bahwa melalui Program TJSL PLN ini diharapkan dapat membantu kelompok tani “Menanti Kasih” 1 dan 2 meningkatkan produktivitas dan pendapatan Poktan.
“Ini kita harapkan agar produksi hortikultura dari kelompok tani pun bisa meningkat dan membantu meningkatkan pendapatan kelompok tani,” urainya.
Ketua Kelompok Tani “menanti kasih 1”, Brigita Bete dalam kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih untuk Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT berkolaborasi dengan Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM).
“Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk PLN Peduli bagi kelompok tani kami, Menanti Kasih. Sekali lagi terimakasih banyak, semoga Tuhan senantiasa memberkati,” imbuhnya.
Dijelaskan bahwa Kelompok Tani Menanti Kasih ini biasanya menanam lombok, tomat, pare, kangkung, ubi kayu dan sayur hortikultura lainnya sesuai kebutuhan.
“Dengan bantuan ini, air sudah dekat sekali dengan lahan kami sehingga kami tidak terlalu capeh untuk mengolah lahan yang ada. Drom ini kami akan gunakan untuk kocor bibit dan bibit akan segera kami tanam. Terimakasih, ini sangat membantu kami,” ujar Brigita. (Ronny)


