Angkasa Pura Tidak Tahu Tentang Pemotongan 30 Ribu Pembelian Kartu Perdana E- Money Bandara

138
kartu perdana e-money Bandara Ngurah Rai. Foto : dok - The East Indonesia

DENPASAR, The East Indonesia – Terkait tarif parkir kendaraan (mobil dan sepeda motor) di Bandara Ngurah Rai yang diprotes warga karena saldo nol ternyata sudah dipotong terlebih dulu oleh Himpunan Bank Negara (Himbara) yang mengeluarkan kartu E-Money Bandara Ngurah Rai Bali.

Pemotongan sejumlah Rp 30.000 per kartu tersebut tanpa sepengetahuan pembeli atau pengguna saat membeli kartu perdana e-money, baik di pintu masuk dan keluar Bandara Ngurah Rai maupun di toko berjejaring, alfamart dan indomart.

Pembelian kartu perdana e-money Bandara Ngurah Rai harganya Rp 50 ribu. Namun isinya bukan Rp 50 ribu ternyata hanya Rp 20 ribu.

Kok bisa ini terjadi? Menanggapi hal ini General Manager Bandara Internasional Ngurah Rai, Akhmad Syaugi menjelaskan, perihal perjanjian kerjasama antara Himbara perihal kartu elektronik antara PT.Angkasa Pura Indonesia dipastikan tidak ada.

“PT.Angkasa Pura Suport selaku pengelola Parkir di Bandara Ngurah Rai sifatnya hanya meminta dukungan pemenuhan kartu elektronik untuk mendukung kelancaran program fullcashless and Fullmanless yang diberlakukan di Bandara Ngurah Rai,” tulis Ahmad Syaugi seperti dilansir media ini dari posbali.net Minggu (2/02/2025).

Ia menambahkan, penjualan kartu elektronik sebelum pemberlakuan fullmanless dan fullcashless di Bandara Ngurah Rai juga sudah beredar luas tidak hanya di Bandara Ngurah Rai. “Ada yang dijual seperti di Indomaret dengan rata-rata harga kartu elektronik perdana sebesar Rp.50.000,- dengan isi saldo Rp.20.000. Jika habis bisa di top up kembali oleh pengguna sesuai dengan isi saldo yang diinginkan.Jika diisi ulang Rp.50 ribu maka isinya utuh Rp.50.000,”sebutnya

Menurutnya, Rp 30 ribu sudah dipotong pihak bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) yang memproduksi kartu itu yaitu Bank BRI, Bank BNI dan Bank Mandiri.

Ia menambahkan, penjualan kartu perdana elektronik selain di Bandara Ngurah Rai, tentunya dari pihak perbankan juga memberlakukan biaya administrasi penerbitan kartu perdana sehingga sehingga jumlah saldo awal saat pembelian pertama berapapun nominalnya sudah diatur oleh regulasi dan ketentuan perbankan yang menerbitkan kartu perdana dimaksud.

Pemotongan biaya 30 ribu pada kartu perdana e money oleh pihak bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) yang mana dilakukan oleh Bank BNI dan Bank Mandiri menjadi pertanyaan para warga. Anehnya, bank BNI dan Mandiri memotong uang warga sebesar itu tanpa sepengetahuan konsumen.

Sosialisasi dari Himbara tak pernah dilakukan. Konsumen seakan masuk dalam jebakan Batman Himbara. Terhitung sejak November 2023 saat uji coba penerapan full manless dan full cashless hingga saat ini, sudah sekitar 15 ribu konsumen membeli kartu perdana e money Bandara Ngurah Rai.

Jika Rp 30 ribu dikalikan 15 ribu maka ada uang konsumen sebesar Rp 450 juta yang telah dipotong Himbara tanpa sepengetahuan. Warga harusnya jengah dengan hal ini dan meminta pertanggungjawaban bank. Karena jika bersembunyi dibalik argumentasi pemotongan biaya adminstrasi, rasanya terlaluu besar jika harus memotong sebesar Rp 30 ribu. (*).