
DENPASAR The East Indonesia – Rektor STIKOM Bali DR. Dadang Hermawan menegaskan, jika institusinya tidak terlibat dalam pengiriman tenaga kerja ke luar negeri atau pekerja migran Indonesia (PMI) seperti yang diberitakan selama ini. Fakta yang sebenarnya adalah STIKOM Bali hanya bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pelatihan sebelum berangkat ke luar negeri.
Sementara PT WDS dengan teradu bernama Gede Agus Wardhana merupakan perusahaan yang masih satu grup dengan STIKOM Bali. Ia mengatakan, selama ini institusinya sudah melakukan program kuliah sambil magang keluar negeri dan setelah tamat mereka langsung bekerja. Jadi tidak melakukan pungutan atau pengiriman tenaga kerja keluar negeri.
“Setelah kami nilai berhasil mengadakan kuliah sambil magang di luar negeri yakni Jepang dan Taiwan, maka kami ingin mengembangkan program berikutnya yakni kuliah sambil kerja di luar negeri dengan salah satu alasan dasarnya adalah membantu para PMI (Pekerja Migran Indonesia) yakni selain mendapat dana dan pengalaman juga dapat gelar untuk masa depannya,” ujarnya.
Kemudian lewat PT Widya Dharma Sidhi (WDS) salah satu perusahaan di bawah STIKOM Bali Group menjalin kerjasama dengan salah satu Perusahaan Pengiriman PMI (P3MI) resmi yakni PT RA yang berkedudukan di Jakarta. Kerjasama tersebut dibatasi pada Pemberian Dana Talangan bagi Mahasiwa ITB STIKOM Bali yang akan berangkat ke luar negeri.
Posisi ITB STIKOM Bali adalah Perguruan Tinggi tempat kuliah Mahasiwa calon PMI dan PMI yang bekerja di luar negeri. Dana talangan akan diberikan kepada mahasiswa ITB STIKOM Bali yang akan berangkat ke Luar Negeri melalui PT Widya Dharma Sidhi.
“Itulah sebabnya ada bukti transfer ke rekening STIKOM Bali. Itu adalah biaya kuliah sampai tenaga kerja yang bersangkutan mendapatkan nomor induk mahasiswa, mengikuti beberapa program pelatihan dan pendidikan sebelum keluar negeri. Bila mahasiswa tersebut tidak pernah kuliah namun mendapat NIM maka NIM akan kita cabut. Besaran uang hanya satu kali transfer yakni Rp 5 juta. Bila ada banyak transfer ke rekening STIKOM Bali maka kami sudah kembalikan baik ke PT WDS maupun ke rekening pribadi tenaga kerja yang bersangkutan,” ujarnya.
Untuk menjalankan program kerjasama di atas PT RA maka STIKOM Bali mengangkat Agus Wardhana (AW) sebagai staf Operasional PT RA. Tugas AW adalah melakukan proses rekruitmen calon peserta. Program dengan berbagai persyaratan termasuk jumlah dan biaya yang harus dipenuhi oleh para calon PMI.
Jumlah calon PMI yang telah direkrut oleh AW sebanyak 22 orang. Dari 22 orang calon PMI tersebut yang telah berhasil diberangkatkan ke luar negeri sebanyak 2 orang. Selebihnya ada yang mengundurkan diri (dananya minta direfund) dan ada yang menunggu proses keberangkatan ke luar negeri.
Dana yang disetorkan oleh para calon PMI terdapat 2 jenis yaitu untuk Biaya Pendidikan di STIKOM Bali dan untuk biaya keberangkatan ke luar negeri yang difasilitasi oleh PT RA melalui AW.
Dari jumlah dana yang telah diterima di rekening pribadi AW tersebut ada sebagian besar telah disetor ke PT RA untuk biaya pemberangkatan calon PMI atau mahasiswa tersebut ke luar negeri. Beberapa diantara calon PMI tersebut yang tidak mau menunggu waktu keberangkatan dan meminta refund (uangnya dikembalikan). Terdapat 6 orang telah selesai direfund dananya.
Pihak STKOM Bali pun mengaku sudah konfirmasi ke PT WDS atau ke AW. Menurut AW, pelapor memang terus menanyakan kapan berangkat dan terakhir dijanjikan oleh PT RA lewat AW sekitar bulan Juli 2025 ini visanya keluar.
Perkembangan terakhir yang disampaikan oleh AW, telah melakukan mediasi dengan pelapor untuk diselesaikan proses refundnya. “Kami sudah berkoordinasi dengan AW dan ditegaskan bahwa akan mengembalikan uang sejumlah yang dibayarkan oleh pelapor dan akan ditanggung oleh AW dan PT RA,” ujarnya.*
Penulis|Arnold|Editor|Christovao
