Tatap Muka Dengan Veteran di Belu Perbatasan Negara RI-RDTL, Danrem 161/WS : Kejahatan Akan Menang Bila Orang Benar Tidak Melakukan Apa-apa!

1459
FOTO : Danrem 161/WS, Joao Xavier Baretto Nunes didampingi Dandim 1605/Belu usai melakukan acara tatap muka dengan Veteran di Kabupaten Belu.

ATAMBUA, The East Indonesia – Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E., M.M melakukan acara tatap muka dengan Veteran di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Rabu, 9 Juli 2025.

Acara tatap muka yang berlangsung di Aula Makodim 1605/Belu ini dihadiri juga oleh Dandim 1605/Belu, para perwira dan personil Kodim 1605/Belu serta para veteran yang ada di Kabupaten Belu.

Tatap muka ini juga terkait demo dari puluhan warga yang mengaku sebagai mantan pejuang, partisan dan Wanra Kodim 1605/Belu dan para Sukarelawan Timor Timur yang tergabung dalam Barisan Pembela Martabat Kehormatan dan Hak-Veteran Republik Indonesia (BPMKH VRI) pada Pejuang Seroja 1975/1976 menggelar aksi damai, Rabu 25 Juni 2025.

Dalam salah satu tuntutan, mereka sangat menuntut Kemenhan RI untuk melakukan verifikasi ulang ribuan veteran palsu.

Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menegaskan sebuah pernyataan penting terkait polemik veteran yang sedang berlangsung di Kabupaten Belu.

“Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa,” demikian pekikan penegasan dari Danrem 161/WS.

Diterangkan bahwa kebetulan sedang bertugas ke Kabupaten Belu, maka dirinya selaku Pembina Veteran yang mendapatkan informasi bahwa para Veteran akan melakukan demo besar-besaran di Kabupaten Belu maka dirinya berinisiatif untuk bertemu langsung dengan para Veteran tersebut

“Sebelum saya ke sini ada informasi bahwa Veteran mau adakan demo besar-besaran di Belu tentang ada berita simpang siur yang menyatakan tidak ada lagi (Veteran) Seroja,” pungkas Danrem.

Lanjutnya, “Tadi saya sampaikan, silakan Anda punya bukti, silakan sampaikan tapi bukan wewenang saya untuk bicara masalah hukum karena mereka sampaikan bahwa patut diduga ada memanipulasi dalam hal rekrutmen Veteran.”

Danrem 161/ Wira Sakti menegaskan bahwa anggota veteran itu direkrut atas jasa pada negara sementara veteran Seroja adalah mereka-mereka yang berperan aktif pada operasi Timor-Timur pad tahun 1975 sampai 1976.

“Silahkan bahwa bukti itu ke Minvet di Kupang. Apabila kesana berat karena sudah tua, silakan berhubungan sama Kodim (Belu). Akan dicek disini kemudian dikawal sampai Minvet. Selanjutnya diajukan ke Minvet Kodam baru diajukan ke Kemenhan supaya terdata dengan tertib dan rapi,” ujarnya.

Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan bahwa itu semua demi tujuan besar.

“Apabila terdata dan ketika pada akhir hayat di dunia mau menghadap Sang Khalik minimal Tentara Kodim itu tahu minimal yang berjasa itu beri penghormatan terakhir yaitu kasih Merah Putih setelah itu diberi salvo. Itulah penghormatan terakhir untuk para pahlawan dan pejuang kita,” urainya.

Untuk diketahui bahwa puluhan warga yang mengaku sebagai mantan pejuang, partisan dan Wanra Kodim 1605/Belu dan para Sukarelawan Timor Timur yang tergabung dalam Barisan Pembela Martabat Kehormatan dan Hak-Veteran Republik Indonesia (BPMKH VRI) pada Pejuang Seroja 1975/1976 menggelar aksi damai, Rabu 25 Juni 2025.

Dalam aksi tersebut, mereka membawa bendera dan tuntutan berupa spanduk dan poster yang bertuliskan;
1. Stefanus Atok Bau jual kehormatan Veteran RI. Kapolda, Kapolres Belu NTT segera tuntaskan laporan polisi tahun 2013-2016 dan laporan polisi Mei-Juni 2025 secara tuntas.

2. Kepolisian Belu segera tuntaskan laporan masyarakat: Kasusnya Liandro Soares.

3. Stefanus Atok Bau jual martabat dan kehormatan Veteran RI:
– Bapak Kapolri/Kapolda NTT/Kapolres Belu segera tuntaskan laporan polisi tahun 2013/2016 dan laporan polisi Mei/Juni 2025.
– DPP VRI Selesaikan dengan tuntas sidang kode etik Stefanus Atok Bau. Jangan ada diskriminasi “Tuntaskan Semuanya”.
– Kemenhan RI lakukan verifikasi yang melibatkan mantan pejuang 21 Mei 1975 – 17 Juli 1976 tuntaskan untuk selamatkan uang negara.

4. Kemenhan RI Lanjutkan verifikasi ulang ribuan veteran palsu/Aspal.

5. DPP LVRI lanjutkan sidang kode etik Stefanus Atok Bau tgl 12/13 Juni 2025. (Ronny)