Banyak Siswa Tak Dapat Sekolah, Kresna Budi Minta Gubernur Segera Turun Tangan

1037
FOTO : Wakil Ketua DPRD Bali, IGK Kresna Budi.

SINGARAJA, The East Indonesia – Gubernur Bali diminta segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan pendidikan yakni siswa yang tidak lolos masuk sekolah SMA. Banyaknya siswa yang telah lulus SMP namun tidak diterima masuk ke jenjang SMA akibat petunjuk teknis dari Kemendikbud yang baru.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bali, IGK Kresna Budi saat dikonfirmasi, Senin (14/7) di Buleleng. Menurutnya setelah pendaftaran dibuka hingga berakhir ternyata banyak siswa SMP di Bali yang tidak lolos diterima di Sekolah SMA. Dari data yang diterima oleh pihaknya saja ada seratus lebih yang tidak diterima di sekolah di Bali.

“Hingga saat ini saya sudah mendapatkan data lebih dari seratus yang tidak diterima di sekolah karena pendaftarannya ditolak. Bahkan di Buleleng sendiri lebih dari lima puluhan lebih yang tidak diterima. Ini akibat Juknis yang baru sehingga banyak orang tua dan siswa yang kesulitan untuk diterima di sekolah,” ucapnya.

Kresna Budi juga mengakui jika populasi lulusan SMP yang ada saat ini tidak sebanding dengan sekolah SMA yang ada. Karena itu perlunya Gubernur Bali untuk turun langsung menyelesaikan persoalan pendidikan ini.

“Kan belum ada penambahan Sekolah SMA hingga saat ini, sedangkan jumlah tamatan SMP lebih banyak dari pada jumlah sekolah SMA yang ada. Karena itu Gubernur Bali diharapkan bisa menyelesaikan persoalan ini. Apakah penambahan kelas atau rombel di tiap sekolah,” harapnya.

Ia juga mengatakan jika semua siswa yang telah lulus SMP wajib untuk sekolah ke jenjang berikutnya dan tidak boleh ada yang putus sekolah. Karena itu pemerintah dan negara harus hadir didalamnya untuk bisa memberikan solusi atas persoalan yang ada saat ini.

“Sesuai amanat Undang-Undang bahwa siswa harus sekolah hingga tuntas dan negara wajib hadir untuk menyelesaikan persoalan pendidikan ini. Diharapkan Pemprov Bali dan Gubernur memberikan solusi terbaik sehingga siswa maupun orangtua siswa tidak khawatir,” pungkasnya.(Wismaya)