Lapas Atambua Beri Bantuan Sembako Bagi Lansia di Batas RI-RDTL

408
FOTO : KaLapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan saat memberikan paket sembako kepada salah satu Lansia.

ATAMBUA, The East Indonesia – Lapas Atambua kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) khusus bagi beberapa keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang kurang mampu dan warga Lanjut Usia (Lansia) di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL.

Paket bansos yang diberikan berupa mie instan, telur, serta sayuran hasil olahan Warga Binaan Lapas Atambua.

Sayur hasil olahan WBP dalam paket bansos ini tentunya menjadi nilai tambah di mana WBP tidak hanya menerima pembinaan, tetapi juga turut berkontribusi dalam penyediaan kebutuhan pokok ke masyarakat.

Aksi kepedulian ini bukan yang pertama, melainkan bagian dari program berkelanjutan yang menunjukkan empati Lapas terhadap kondisi sosial keluarga WBP, Senin, 21 Juli 2025.

Penyaluran bansos ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi keluarga WBP yang menghadapi kesulitan finansial setelah anggota keluarganya menjalani masa pidana.

Sejumlah keluarga penerima manfaat mendapatkan bantuan berupa kebutuhan pokok esensial.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Atambua, Bambang Hendra Setyawan, dalam kesempatan ini menegaskan bahwa program ini adalah prioritas.

“Kami menyadari bahwa kepedulian tidak hanya berhenti pada warga binaan, tetapi juga harus menjangkau keluarga yang mereka tinggalkan. Bantuan ini adalah wujud nyata empati kami untuk memastikan keluarga mereka juga tetap bisa bertahan di tengah keterbatasan,” jelas Hendra.

Hendra menyebutkan bahwa melalui kegiatan ini Lapas Atambua berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program kepedulian sosial ini sebagai bentuk dukungan nyata terhadap keluarga WBP, sekaligus memperkuat hubungan harmonis antara Lapas dan masyarakat sekitar, serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU), Jimy Ndun juga menambahkan kegiatan ini juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga binaan itu sendiri.

“Program ini juga menjadi sarana bagi warga binaan untuk belajar berempati dan berkontribusi positif bagi masyarakat, khususnya keluarga mereka sendiri,” pungkasnya.

Salah satu perwakilan keluarga WBP yang menerima bantuan, menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam.

“Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Lapas Atambua benar-benar peduli. Kami jadi merasa tidak sendirian menghadapi kesulitan ini,” ujarnya. (Ronny)