The East Indonesia – Transformasi digital perbankan di Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan. Salah satu pemain besar yang menjadi motor perubahan tersebut adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. Memasuki usia ke-70 pada 2025, bank ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu institusi keuangan dengan layanan digital paling terintegrasi di Tanah Air.
Data kinerja 2023 mencatat, 96 persen transaksi nasabah CIMB Niaga dilakukan melalui kanal digital seperti aplikasi OCTO Mobile dan OCTO Clicks. Dari jumlah tersebut, OCTO Mobile mencatat 1,037 miliar transaksi, sementara OCTO Clicks membukukan 376 juta transaksi. Peningkatan ini menunjukkan pergeseran perilaku nasabah yang semakin mengutamakan efisiensi, kecepatan, dan fleksibilitas dalam mengakses layanan keuangan.
“Digital banking telah menjadi pilar utama strategi kami. Layanan ini dirancang untuk memberi kemudahan bagi seluruh segmen nasabah, mulai dari ritel, UMKM, hingga korporasi besar,” ujar Lusiana Saleh, Head of Digital Banking, Branchless, and Partnership CIMB Niaga.
*Perjalanan Panjang Menuju Bank Digital*
CIMB Niaga memulai digitalisasi sejak awal 2000-an dengan memperkenalkan internet banking. Seiring perkembangan teknologi, inovasi terus dilakukan, mulai dari peluncuran OCTO Mobile sebagai super app yang mengintegrasikan beragam layanan finansial, hingga pengoperasian Digital Branch yang menggabungkan layanan digital dengan sentuhan personal cabang fisik.
Digital Branch hadir di berbagai kota besar, menyediakan fasilitas pembukaan rekening dalam waktu lima menit, penggantian kartu ATM tanpa antre, pembaruan data nasabah, hingga konsultasi melalui Video Banking yang beroperasi hingga pukul 23.00 WIB.
“Konsep hybrid ini menjawab kebutuhan nasabah yang ingin kemudahan teknologi tanpa kehilangan interaksi personal,” tambah Lusiana.
*Inovasi yang Mendorong Adopsi*
CIMB Niaga menyadari bahwa teknologi tidak hanya soal aplikasi, tetapi juga pengalaman pengguna. Beberapa fitur unggulan yang mendorong peningkatan adopsi di antaranya:
1. Cardless Withdrawal – Pengambilan tunai tanpa kartu di ATM CIMB Niaga maupun jaringan mitra, meningkatkan keamanan dan kenyamanan transaksi.
2. QRIS Payment – Pembayaran praktis untuk transaksi di merchant fisik maupun daring.
3. Top-Up e-Wallet – Integrasi dengan berbagai dompet digital untuk memudahkan gaya hidup cashless.
4. Personal Financial Management (PFM) – Fitur pengelolaan keuangan yang membantu nasabah mengatur anggaran dan memantau pengeluaran.
5. Open App Access – Akses ke fitur tertentu tanpa login, mempersingkat waktu transaksi.
*Efisiensi dan Keandalan Infrastruktur*
Peningkatan layanan digital juga berdampak pada efisiensi operasional bank. Uptime sistem CIMB Niaga tercatat sangat tinggi: 99,74 persen untuk CIMB Clicks dan 99,95 persen untuk platform lainnya. Keandalan ini menjadi faktor kunci dalam mempertahankan kepercayaan nasabah di tengah persaingan ketat industri perbankan.
Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa sektor perbankan digital di Indonesia tumbuh pesat dengan kontribusi transaksi mencapai Rp4.900 triliun pada 2023. Dalam lanskap ini, CIMB Niaga menjadi salah satu pemain yang berhasil menggabungkan inovasi teknologi dengan perluasan akses keuangan.
*Dampak pada Inklusi Keuangan*
Perluasan layanan digital CIMB Niaga turut berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan nasional. Dengan aplikasi yang dapat diakses di seluruh Indonesia, termasuk wilayah yang jauh dari pusat ekonomi, nasabah kini dapat menikmati layanan setara tanpa harus mengunjungi cabang fisik.
Menurut data Bank Indonesia, indeks inklusi keuangan Indonesia pada 2022 telah mencapai 85,10 persen, dengan digitalisasi perbankan sebagai salah satu pendorong utama. Kehadiran platform seperti OCTO Mobile dinilai mempercepat pencapaian target inklusi keuangan 90 persen pada 2024–2025.
*Tantangan dan Arah ke Depan*
Meski capaian sudah signifikan, CIMB Niaga menghadapi tantangan terkait literasi digital dan keamanan siber. Edukasi nasabah menjadi fokus penting agar seluruh lapisan masyarakat dapat memanfaatkan layanan digital secara optimal dan aman.
“Ke depan, kami akan memperkuat sistem keamanan, memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital, dan meningkatkan personalisasi layanan berbasis data,” ungkap Lusiana.
Selain itu, bank juga berkomitmen mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pengembangan teknologi. Hal ini mencakup penggunaan infrastruktur yang hemat energi dan pengurangan penggunaan kertas melalui digitalisasi penuh proses perbankan.
Transformasi digital CIMB Niaga bukan sekadar respons terhadap tren teknologi, tetapi strategi jangka panjang untuk menjaga relevansi dan daya saing di pasar. Dengan pangsa transaksi digital yang terus meningkat dan inovasi layanan yang berkelanjutan, CIMB Niaga memposisikan diri sebagai salah satu motor penggerak digitalisasi perbankan nasional.**