
ATAMBUA, The East Indonesia – Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri dan jajaran pimpinan DPP LVRI mengunjungi Kabupaten Belu, wilayah Perbatasan Negara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri dan rombongan mengunjungi langsung Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LVRI Markas Cabang (Macab) Kabupaten Belu di Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Jumat, 22 Agustus 2025.
Karenanya pada kunjungan itu, Ketua dan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LVRI Markas Cabang (Macab) Kabupaten Belu dalam agenda kerja tahunan DPC LVRI Macab Kabupaten Belu telah merancang berbagai kegiatan baik event sosial dan pembangunan infrastruktur organisasi yang bertujuan untuk mengakomodir seluruh kepentingan serta menjaga rasa persaudaraan antar veteran, khususnya Anggota LVRI di Kabupaten Belu.
Pantauan media, beberapa program dari DPC LVRI Macab Kabupaten Belu yang tadi diresmikan langsung oleh Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri diantaranya peletakan batu pertama untuk Pembangunan Kantor Macab LVRI Belu.
LVRI Macab Belu sendiri sudah memiliki kantor permanen, tetapi dengan perhitungan banyaknya jumlah veteran yang menjadi anggota LVRI, maka Ketua LVRI Macab Belu, Stefanus Atok Bau merasa perlu dibangun sebuah kantor baru yang bisa menampung berbagai kegiatan dari Anggota LVRI Macab Belu.
Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri juga melakukan Penanaman Perdana Kebun Veteran sebagai simbol kemandirian ekonomi di lahan seluas 2,9 Hektare.
Selain itu, Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri pun meresmikan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fohotolutuan sebagai layanan advokasi hukum untuk para veteran dan masyarakat umum.
Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri dalam sambutannya pada kegiatan Peluncuran Program Terpadu Macab LVRI Kabupaten Belu tersebut menerangkan bahwa di Kabupaten Belu, saat ini tercatat kurang lebih sekitar 4000 orang Veteran Pejuang dan Veteran Pembela beserta keluarganya yang tergabung dalam keluarga besar LVRI.
“Mereka adalah saksi sejarah, dan penjaga keutuhan bangsa yang telah mengorbankan jiwa, raga, bahkan keluarganya untuk merah putih. Namun, kita semua menyadari bahwa kehidupan para veteran di daerah perbatasan ini tidaklah mudah,” tuturnya.
Ketua Umum DPP LVRI menyampaikan bahwa banyak persoalan yang masih dihadapi, antara lain;
* Masalah lapangan kerja bagi para veteran yang masih produktif maupun bagi anak-anak veteran, yang sering kali menghadapi kesulitan mendapatkan akses kerja yang layak.
* Masalah pendidikan anak-anak veteran, dimana masih banyak yang belum mendapatkan beasiswa atau perhatian khusus meskipun status orang tuanya adalah pejuang bangsa.
* Kurangnya perhatian nyata dari pemerintah, baik di tingkat daerah maupun provinsi, dalam hal kesejahteraan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi bagi para veteran dan keluarganya.
* Maraknya praktek percaloan dalam pengurusan administrasi veteran, yang sering merugikan para veteran yang seharusnya dilayani dengan penuh penghormatan.
“Khususnya di LVRI Belu, saya telah banyak mendapat laporan juga membaca di banyak media, ada upaya-upaya yang tidak sesuai dengan AD/ART LVRI yang mencoba merongrong kewibawaan dan Kepemimpinan dari Ketua Macab Belu. Upaya-upaya yang jauh dari jiwa kesatria seorang pejuang dan veteran,” pinta Mantiri.
Ditambahkan, “Sebagai Ketua Umum, saya tegaskan, hentikan cara-cara fitnah dan adu domba jika merasa ada ketidakpuasan dalam berorganisasi, gunakanlah jalur yang beradab, hormati setiap keputusan yang telah dikeluarkan oleh Lembaga-lembaga Negara, organisasi dan instansi yang berwenang. Mari kita bangun persaudaraan sebagai anggota veteran, agar bisa mempunyai dampak bagi kebaikan saudara-saudara kita sesama veteran.”
Dalam kegiatan hari ini di Macab LVRI Kabupaten Belu, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri sangat berharap, Kebun Veteran ini bisa menjadi contoh bagi Semua Macab LVRI di Indonesia, sebagai upaya untuk memberdayakan kehidupan ekonomi para Veteran yang ada di daerah masing-masing.
“Penyerahan Sertifikat Tanah dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Kantor DPC LVRI Kabupaten Belu, Bangunan ini dibangun diatas lahan milik Saudara Stefanus Atok Bau selaku Ketua DPC LVRI Belu yang dengan sukarela menghibahkan kepada LVRI untuk dibangun kantor DPC LVRI Belu ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada LVRI. Gedung ini akan dibangun secara mandiri/swadaya. Untuk itu atas nama Keluarga Besar LVRI mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kepada Saudara Stefanus Atok Bau,” imbuhnya.
Disebutkan bahwa Pembangunan Kantor Macab LVRI Belu yang baru akan dibangun 2 lantai yang mana lantai dua difungsikan sebagai aula serbaguna.
“Aula ini diutamakan bagi kegiatan keluarga besar veteran, namun juga dapat disewakan untuk kegiatan Pemerintah Daerah dan masyarakat luas sehingga dapat membantu menopang ekonomi organisasi. Ini sebuah ide yang brilian dari pimpinan dan pengurus Macab LVRI Kabupaten Belu. Hal ini akan sangat membantu veteran dalam berbagai lini dalam kehidupan sehari-hari. Veteran di Kabupaten Belu harus dapat memanfaatkan dengan baik hadirnya Gedung kantor dan aula serbaguna ini,” urai Mantiri.
Ketua Umum DPP LVRI menerangkan bahwa Peluncuran Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fohotolutuan diharapkan memberikan pendampingan hukum bagi para veteran, khususnya dalam persoalan administrasi, hak-hak veteran, serta kasus-kasus hukum yang menimpa para anggota dan keluarganya.
“Lembaga ini juga terbuka untuk masyarakat umum sebagai bagian dari pengabdian LVRI bagi rakyat,” tandasnya.
Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri menyampaikan permintaan khusus kepada Pemerintah Kabupaten Belu dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur agar lebih memberi perhatian nyata kepada para veteran.
“Veteran adalah pahlawan yang sudah menunaikan kewajiban kepada bangsa. Sekaranglah saatnya negara, melalui Pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten/ Kota menunaikan kewajiban moralnya dengan memberikan jaminan kesejahteraan, akses pendidikan, lapangan kerja, serta pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi para veteran dan keluarganya,” pungkasnya.
Ditambahkan, “Mari kita jadikan momentum peluncuran program terpadu ini sebagai langkah awal kebangkitan dan penghormatan bagi para pejuang bangsa di daerah perbatasan ini. Semoga dengan kerjasama yang erat antara LVRI, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat, kita mampu menghadirkan kesejahteraan dan penghormatan yang layak bagi para veteran.” (Ronny)