PT BIBU Panji Sakti Luncurkan Desain Bandara Bali Utara Berfilosofi Tri Hita Karana Yang Ramah Lingkungan

165
FOTO : Peluncuruan - PT BIBU Panji Sakti secara resmi meluncurkan desain Bandara Bali Utara yang rencananya akan dibangun di pesisir Kubutambahan, Buleleng, Bali.

SINGARAJA, The East Indonesia – PT BIBU Panji Sakti secara resmi meluncurkan desain Bandara Bali Utara yang rencananya akan dibangun di pesisir Kubutambahan, Buleleng, Bali. Desain tersebut mengadaptasi filosofi Tri Hita Karana yang menekankan harmoni antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, serta manusia dengan alam.

“Kami terjemahkan secara konkret filosofi itu ke dalam tata ruang, pemilihan material, serta integrasi sebuah bandara internasional dengan lanskap alam Buleleng yang memesona,” ujar CEO Alien Design Consultant (Alien DC), Hardyanthony Wiratama, Rabu (24/9/2025).

Alien DC, yang dipimpin oleh Hardyanthony, dipercaya merancang bandara ini bersama para putra-putri terbaik bangsa. Hardy, sapaan akrabnya, menegaskan desain yang diusung tidak hanya menekankan aspek fungsionalitas dan teknologi, tetapi juga sarat makna budaya.

“Kami ingin bandara ini bukan hanya menjadi gerbang modern yang menghubungkan Bali dengan dunia, tetapi juga sebuah ruang yang hidup dan bernapas dengan roh Bali,” ungkapnya.

Secara visual, bandara akan mengusung konsep modern futuristik dengan teknologi tinggi, namun tetap menghadirkan identitas Bali yang kuat. Terminal dirancang ramah lingkungan dengan penggunaan energi terbarukan, sirkulasi udara alami, serta integrasi lanskap hijau yang memadukan panorama pegunungan dan laut Buleleng.

Dari sisi kapasitas, bandara ini diproyeksikan mampu menampung lebih dari 20 juta penumpang per tahun, dengan potensi pengembangan hingga 50 juta penumpang. Dua landasan pacu sepanjang 3.600 meter akan dibangun, sehingga mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Airbus A380 dan Boeing 777. Terminal penumpang utama akan menempati lahan seluas 200 ribu meter persegi, sementara terminal kargo modern diproyeksikan memiliki kapasitas hingga 250 ribu ton per tahun.

Tak hanya sebagai pusat konektivitas internasional dan pendukung pariwisata, bandara ini juga diproyeksikan menjadi simpul logistik strategis yang memperkuat perdagangan dan ketahanan pangan nasional.

Dari sisi ekonomi, pembangunan Bandara Bali Utara diperkirakan menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung. Kehadirannya diyakini akan memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan pariwisata Bali Utara, memperluas akses pasar bagi produk lokal, mempercepat distribusi hasil pertanian, sekaligus membuka peluang investasi baru di sektor perhotelan, transportasi, hingga ekonomi kreatif.

Sementara itu Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko, menegaskan bahwa groundbreaking pembangunan Bandara Bali Utara ditargetkan dapat dilakukan secepatnya pada tahun ini.

“Peluncuran desain hari ini menunjukkan bahwa kita sudah siap. Sekarang tinggal menunggu waktu untuk groundbreaking agar target operasional di 2028 bisa tercapai. Kalau mau mengejar target itu, 2025 ini harus sudah groundbreaking. Mudah-mudahan dalam 1 sampai 2 bulan ke depan bisa terlaksana,” ujar Erwanto.

Erwanto menekankan, desain yang diluncurkan merupakan hasil perjuangan panjang selama 10 tahun dan dikerjakan oleh anak bangsa melalui perusahaan lokal. Menurutnya, rancangan ini bukan sekadar menghadirkan bandara, melainkan juga konsep baru yang disebut “artport”, yakni bandara dengan sentuhan seni dan budaya khas Bali.

“Bandara ini bukan hanya airport, tapi artport. Konsep baru pertama di dunia, Bali dikenal dengan budayanya, dan itu yang kita usung. Mulai dari penumpang landing sudah terasa nuansa Balinya. Di setiap sudut akan ditampilkan budaya Bali, seperti tabuh gamelan, melukis, hingga menari,” jelasnya.

Erwanto juga menambahkan jika pembangunan bandara di perairan Kubutambahan untuk mengembalikan daratan yang sebelumnya terdampak abrasi.

“Tempat yang kita bangun nantinya itu sebelumnya merupakan daratan yang terkena abrasi. Jadi kita restorasi kembali daratan tersebut menjadi sebuah Bandara Internasional,” pungkasnya.

13 Perbekel di Kubutambahan Dukung Pembangunan Bandara

Sementara itu sebanyak 13 Perbekel hadir dalam kegiatan peluncuran desain Bandara dari PT BIBU Panji Sakti. Mereka menyatakan dukungannya terhadap pembangunan bandara di Kubutambahan tersebut karena akan menyerap banyak tenaga kerja.

Perbekel Desa Bulian, Made Sudirsa mengatakan jika dirinya sangat mendukung adanya pembangunan bandara ini di Kubutambahan. Mengapa demikian karena selama ini anak-anak muda di desa sebagian besar mencari nafkah di Bali Selatan dan juga ada yang keluar negeri.

“Mereka mencari kerja di luar Buleleng bahkan ke luar negeri. Dampaknya ya desa menjadi sepi dan hanya datang ketika ada upacara ataupun kegiatan yadnya. Kalau bandara ada disini kan bisa menyerap tenaga kerja yang ada di desa sehingga mereka bisa menyama braya kembali,” ucap Sudirsa.

Ia juga menambahkan tentunya tenaga kerja yang diperlukan untuk bisa masuk ke bandara ini harus memiliki skill yang sesuai dengan peruntukannya dan itu sudah dibicarakan dengan PT BIBU kepada para kepala desa.

“Ya kita sudah diajak berkomunikasi dengan DIRUT PT BIBU untuk dipercayakan nantinya kepada kepala desa merekrut tenaga kerja asal memiliki skill yang sesuai dengan pekerjaannya,” pungkasnya.(Wismaya)