Dongkrak Pariwisata Maritim Bali, KEK Kura Kura Bali Kebut Pembangunan Infrastruktur Marina Internasional

53
Foto : Kegiatan sosialisasi bersama para pemangku kepentingan terkait pembangunan marina internasional.

DENPASAR, The East Indonesia – Pembangunan infrastruktur Marina di Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali terus berlanjut untuk mendukung penguatan pariwisata maritim Bali. Proyek ini akan menjadi salah satu ciri khas destinasi bahari bertaraf internasional, yang mampu mendongkrak daya saing Bali di kancah wisata maritim global. Pada Jum’at, 3 Oktober lalu, BTID menggelar sosialisasi bersama para pemangku
kepentingan terkait pembangunan marina internasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan Distrik Navigasi (Disnav) Benoa, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal), Camat Denpasar Selatan, KSOP Benoa KBPP, Administrator KEK Provinsi Bali, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali, DPMPTSP Provinsi Bali, Satpol PP Provinsi Bali, Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud), Polda Bali, Kanit Intel Polsek Denpasar Selatan, Babinsa, Bendesa Adat Serangan beserta Prajuru, kelompok nelayan, serta petani rumput laut turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Forum ini menjadi sarana untuk menyampaikan rencana kerja sekaligus menerima masukan yang membangun dari masyarakat dan otoritas terkait, agar pembangunan berjalan transparan dan inklusif.

Sebagai pengembang dan pengelola KEK Kura Kura Bali, BTID proaktif mengakselerasi pembangunan Marina Kura Kura Bali sebagai bagian dari inisiatif strategis untuk mendorong realisasi KEK dan memperkuat posisi Bali di sektor pariwisata maritim.

BTID meyakini percepatan pembangunan infrastruktur Marina ini mampu menjadi langkah kunci dalam mendukung Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali, yang akan mewujudkan pariwisata berkualitas, berbasis ekonomi kreatif, dan infrastruktur modern yang siap bersaing di panggung global.

“Bulan ini, proyek marina di KEK Kura Kura Bali memasuki tahap penting berupa pembangunan infrastruktur bawah laut setelah persiapan, koordinasi, dan perencanaan matang untuk memastikan faktor keamanan dan keselamatan semua pihak terpenuhi,” ujar Zefri Alfaruqy, Kepala Komunikasi BTID.

Zefri menambahkan, manajemen BTID menindaklanjuti instruksi Dewan Nasional
Kawasan Ekonomi Khusus (Denas KEK) pada awal tahun ini. “Dalam setiap tahap pembangunan, kami senantiasa berkoordinasi dengan masyarakat sekitar serta para pemangku terkait. Hal ini kami lakukan untuk memastikan proses berjalan transparan, inklusif, dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.”

I Nyoman Gede Pariatha, Jro Bendesa Serangan, menyampaikan apresiasinya atas
terselenggaranya forum sosialisasi. “Apa yang menjadi penyampaian tadi juga perlu kami teruskan ke masyarakat, bahwa ada pengetahuan yang bisa kami bawa pulang dan ingat. Informasi yang utuh mengenai pembangunan marina ini sangat penting agar seluruh masyarakat dapat memahami usaha ini dilakukan untuk kemajuan bersama.”

Hal senada disampaikan oleh Ketut Aries Nakula dari Distrik Navigasi (Disnav)
Benoa. “Memang sosialisasi ini perlu dilaksanakan, khususnya kepada masyarakat
terdampak. Tadi sudah bagus sekali. Semua menyampaikan masukan yang sifatnya membangun dan mendukung program ini. Kami dari Disnav siap mendukung apapun yang diperlukan.”

KEK Kura Kura Bali kini tengah bertransformasi menjadi pusat ekonomi baru. Menyusul beroperasinya UID Bali Campus dan penerimaan murid baru di ACS Bali, proyek-proyek seperti Marina Internasional, The Grand Outlet Bali (GOB), serta hotel dan vila residen kini dalam tahap pembangunan intensif.

Demi kelancaran dan keselamatan semua pihak, akses kawasan akan diatur melalui pemasangan hoarding pengaman proyek di hampir seluruh area terdampak percepatan konstruksi. Namun, akses ke pura-pura di dalam kawasan akan tetap berjalan normal untuk sembahyang dan keperluan ritual masyarakat.

Sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur bawah laut di area laguna, akan dipasangkan silt protector – tirai pengaman sementara di perairan untuk mengendalikan kekeruhan air laut (turbidity) selama konstruksi.

Dengan langkah ini, kualitas perairan di luar area pembangunan tetap terjaga demi keberlanjutan lingkungan, kelancaran aktivitas masyarakat, dan kelancaran pembangunan
kawasan.

Dukungan dari semua pihak sangat diapresiasi. Dengan berpegang pada nilai Tri
Hita karana dan sejalan dengan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali, KEK Kura Kura Bali
berperan dalam mewujudkan visi pariwisata Indonesia yang naik kelas: pariwisata
berkualitas yang menjaga lingkungan dan menyejahterakan masyarakat.

TENTANG KURA KURA BALI:

Kura Kura Bali adalah Kawasan Ekonomi Khusus untuk Pariwisata Berkualitas dan
Industri Kreatif, yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pada April 2023, dan
dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai Master Developer.

Dengan luas 498 hektare, Kura Kura Bali adalah destinasi dengan semangat Bali
modern yang mengintegrasikan kekayaan warisan budaya Bali yang berakar pada
filosofi Tri Hita Karana, yaitu mewujudkan harmoni antara manusia, alam, dan
spiritualitas.

Dengan fokus pada gaya hidup marina, komunitas berbasis pengetahuan, dan
pencapaian kualitas hidup secara menyeluruh, Kura Kura Bali menciptakan
peluang untuk era baru pariwisata, industri inovatif, dan well-being yang holistik.

Berdasarkan penghormatan terhadap tradisi dan didorong oleh perencanaan
yang matang, Kura Kura Bali berupaya membentuk masa depan di mana budaya
dan modernitas hidup berdampingan dan menjadi pemimpin dalam
pembangunan yang bertanggung jawab untuk memberikan nilai berkelanjutan
bagi komunitas lokal dan global.(*)