BONDALEM — Keindahan bawah laut Bondalem kembali mencuri perhatian dunia melalui Lomba Fotografi Bawah Laut yang menjadi bagian dari Festival Jaladhi Vistara 2025. Selama enam jam penyelaman, 39 fotografer — termasuk lima peserta mancanegara — mengabadikan pesona biota laut Bondalem yang kini tumbuh semakin subur berkat upaya konservasi berkelanjutan masyarakat setempat.
Ajang yang digelar pada Sabtu (26/10) di perairan Bondalem, Buleleng, ini menampilkan harmoni antara seni, ekowisata, dan pelestarian lingkungan. Dalam dua sesi penyelaman berdurasi masing-masing satu jam, para peserta menghasilkan 117 karya foto spektakuler yang merekam panorama bawah laut Bondalem dari sisi paling menakjubkan.
Pemandangan terumbu karang yang hidup kembali, ikan-ikan hias yang menari di antara anemon, serta biota mikro langka seperti Rhinopias, Nudibranch, dan Ghost Pipe Fish menjadi bukti nyata keberhasilan konservasi yang telah dijalankan komunitas lokal selama bertahun-tahun. Bahkan, sejumlah fotografer menemukan biota langka seperti Melibe dan Magnum yang menandakan meningkatnya kualitas ekosistem laut Bondalem.
“Bondalem kini telah menjadi laboratorium alam bagi konservasi dan fotografi bawah laut,” ujar Ngurah Paramarta, penggagas Festival Jaladhi Vistara. “Kami ingin dunia melihat bahwa upaya masyarakat menjaga laut tidak sia-sia — karang tumbuh, ikan kembali, dan laut memberikan keindahannya bagi siapa pun yang menyelam dengan hati.”
Peserta asal Inggris, Fin Murphy, mengaku terpesona dengan kejernihan air dan keberagaman biota laut di Bondalem. “Kondisinya luar biasa. Saya telah menyelam di banyak tempat, tetapi warna dan tekstur bawah laut Bondalem sangat khas — seperti lukisan hidup,” ungkapnya.
Konsep eco dive menjadi ruh utama lomba ini. Tidak sekadar berburu gambar, setiap penyelaman dilakukan dengan prinsip konservasi yang ketat. Para peserta mendapat arahan untuk tidak menyentuh karang, menjaga jarak aman dari biota laut, dan menghindari penggunaan lampu yang merusak ekosistem mikro. Pengawasan dilakukan oleh penyelam profesional dari desa-desa pesisir sekitar seperti Pacung, Les, Penimbangan, dan Tulamben, serta tim dari Reef Check Indonesia.
Anggota panitia Nyoman Sugiartha menegaskan, “Lomba ini bukan hanya soal siapa yang menang, tapi bagaimana kita menanamkan rasa hormat pada laut. Itulah esensi eco dive.”
Sementara itu, Nyoman Adi Sancaya dari Bondalem Eco Dive mengatakan, hasil foto-foto peserta akan menjadi aset promosi penting bagi pariwisata bahari berkelanjutan. “Foto-foto ini merekam perubahan besar — dari laut yang dulu rusak, kini menjadi rumah bagi kehidupan baru. Ini bukti bahwa konservasi berjalan dengan nyata di Bondalem.”
Dari ajang ini, para juri menetapkan pemenang dalam dua kategori utama:
Kategori Wide
Juara 1 : Kadek Agus Suprapto
Juara 2 : Vincent Lerry Polii
Juara 3 : Ikram
Juara 4 : Meyer Musa
Kategori Macro
Juara 1 : I Komang Agus Eka Putra
Juara 2 : I Wayan Edalata
Juara 3 : Ketut Tisnu
Juara 4 : I Wayan Pasek
Dengan antusiasme tinggi peserta dan dukungan masyarakat pesisir, Festival Jaladhi Vistara tahun ini menegaskan posisi Bondalem sebagai permata baru pariwisata bahari Bali Utara — destinasi yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga menjadi contoh sukses sinergi antara manusia dan laut dalam menjaga keberlanjutan alam.***

