Tuesday, December 16, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Tinjau Sekolah Terdampak Bencana di Kabupaten Karangasem, Kemendikdasmen Salurkan Bantuan

KARANGASEM, The East Indonesia — Cuaca ekstrim yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, berdampak banjir seperti yang dialami satuan pendidikan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Sebagai respons cepat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyalurkan bantuan kepada dua satuan pendidikan di Kabupaten Karangasem, Bali, yang terdampak bencana. Bantuan diberikan pada saat Kemendikdasmen mendampingi kegiatan kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Kabupaten Karangasem.

Sekolah yang pertama dikunjungi yaitu SMPN 3 Manggis mengalami kerusakan akibat banjir besar yang terjadi pada 11 Desember 2025. Banjir dipicu oleh meluapnya air sungai yang berada di belakang sekolah sehingga mengakibatkan sejumlah fasilitas sekolah terendam dan kegiatan belajar mengajar terganggu.

Sekretaris Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Muhammad Yusro, yang turut mendampingi kunjungan kerja Komisi X DPR RI menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau dampak bencana banjir yang menimpa sekolah tersebut.

“Kami melihat kondisi yang cukup memprihatinkan karena ada kurang lebih 25 lokal sekolah yang berada di sekolah tersebut yang terdampak oleh banjir, dan terlihat lumpur yang menggenangi lantai sekolah dan menjadikan beberapa perangkat pembelajaran, di antaranya buku yang terendam banjir, kemudian juga perangkat elektronik seperti personal komputer yang juga ikut terendam banjir,” terang Yusro di Kabupaten Karangasem, Jumat (12/12).

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati berharap agar pemerintah daerah segera berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk menormalisasikan sungai. “Untuk normalisasi sungai mohon agar dikomunikasikan dengan PU untuk kolaborasi, karena anggaranya pasti di sana, bukan di Dikdasmen. Dikdasmen untuk komputer rusak, kemudian revitalisasi ruang kelasnya, Tapi ini yang paling memungkinkan, dan segera normalisasi sungai baru kemudian pembenahan sekolah karena tanpa normalisasi sungai, (jika) kita bangun apapun ya pasti akan berulang,” ujar Esti.

Sekolah berikutnya yang dikunjungi adalah SMPN 3 Bebandem yang mengalami kerusakan bangunan serta pergerakan tanah yang dipicu oleh aktivitas penambangan pasir hitam di area belakang sekolah. Esti menyayangkan aktivitas penambangan yang tidak memperhatikan keberadaan sekolah sehingga membahayakan aktivitas warga sekolah.

Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan pemulihan terhadap proses pendidikan, Kemendikdasmen menyerahkan bantuan berupa 40 eksemplar buku bacaaan dan bantuan stimulus sebesar Rp20 juta bagi tiap sekolah guna mendukung perbaikan sarana dan prasarana yang terdampak.(*)

Popular Articles