Tuesday, December 23, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Keluarga Besar Heribertus Lau Seret Pemilik Akun Buang Sine ke Jalur Hukum dan Beri Ultimatum 1×24 Jam

ATAMBUA, The East Indonesia – Heriberthus Lau, seorang pegawai PPPK pada instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belu bersama keluarga besarnya dan instansinya secara resmi telah melaporkan akun Facebook “Buang Sine” ke Polres Belu, pada Senin, 22 Desember 2025.

Laporan ini dikarenakan unggahan akun Facebook atas nama Buang Sine yang diduga mengandung unsur fitnah dan tuduhan tak berdasar terhadap diri Heribertus Lau.

​Berdasarkan kronologi yang tertuang dalam surat pengaduan pencemaran nama baik melalui media sosial Facebook atas nama Akun Buang Sine, ditegaskan bahwa:

Pada tanggal 8 November 2025 pukul 20.41 WITA, Heribertus Lau ditelepon oleh teman Kantor berinisial AN atas perintah Pimpinan untuk berkumpul di kantor, Siaga Posko.

Pada pukul 20.45, Heribertus Lau langsung melakukan perjalanan ke kantor dan tepat pukul 21.12 WITA, Heribertus Lau tiba di kantor posko dan berkumpul bersama teman-teman.

Pada pukul 21.47 WITA atas perintah pimpinan (Kasubag Keuangan) mereka mulai melakukan pencarian pada titik bendungan Rotiklot dan sekitar dermaga gurita hingga jam 02.00 dini hari tetapi tidak membuahkan hasil dan dalam proses pencarian itu mereka bersama dengan anak mantunya Almarhum Bapak Frans Asten yakni Bapak Maximilianus Mario Taek.

Karena tidak membuahkan hasil, pada hari Minggu, 9 November 2025 jam 08.47 pagi mereka melanjutkan proses pencarian menuju arah Lahurus (Kecamatan Lasiolat) dengan berprasangka jikalau Bapak Almarhum Frans Asten mengunjungi pihak keluarga di Lahurus.

Namun, dalam perjalanan menuju Lahurus, tiba-tiba ada telepon ke Bapak Kasubag bahwa Bapak Almarhum sudah ditemukan di Teluk Gurita.

Akhirnya, kami tidak melanjutkan proses pencarian ke arah Lahurus tetapi mereka balik melakukan pencarian menuju ke Teluk Gurita.

Namun, dalam perjalanan menuju ke Teluk Gurita, ada yang menelepon bahwa hasil temuan bapak Almarhum masih simpang siur.

Dan akhirnya mereka melakukan proses pencarian mulai dari tempat wisata Sabanase dengan cara berjalan kaki untuk menelusuri dari jurang ke jurang dan dalam pencarian di Sabanase tidak membuahkan hasil juga, sehingga meraka melanjutkan perjalanan dan Heriberthus Lau, mengendarai kendaraan untuk mengikuti teman-temannya dari belakang.

Setelah itu Heribertus Lau memakir kendaraan dan Heribertus Lau mengikuti arah teman-teman ke seberang jalan.

Sebelum Heribertus Lau sampai ke teman-temannya, Heribertus Lau melihat sebuah helm dan motor di jurang.

Dan pada saat itu, secara spontan, Heribertus Lau berteriak teman-teman bahwa melihat ada helm dan motor. Dan teman-teman juga langsung datang berkumpul di titik TKP untuk menyaksikan helm dan motor tersebut.

Dan selang 2 — 3 menit baru mereka sama-sama melihat jenazah ada disekitar area tersebut di jalan KM 8 Jurusan Atapupu.

Pada saat itu, mereka belum menghubungi siapa-siapa karena pakian yang dipakai Almarhum (Baju dan Celana) tidak sesuai dengan Surat Keterangan Berita Kehilangan yang ada di Media Sosial.

Dan setelah mereka mengetahui merk motor bahwa motor tersebut sesuai maka mereka menghubungi Pimpinan kantor (Ibu Sekretaris) serta keluarga Almarhum.

Dan setelah semua keluarga dan APH tiba baru dilanjutkan proses evakuasi hingga jenazah Almarhum di bawa ke ruang jenazah RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua.

Namun, beberapa hari belakangan Akun Facebook “Buang Sine” secara rutin memuat postingan terkait kematian Alm. Fransiskus Asten dan mencoba menfitnah dan menuduh Heribertus Lau.

Postingan Akun Facebook Buang Sine memuat:
“Bapa Hubertus Lau yg menemukan mayat Bapa Frans Asten ini warga dekat TKP atau jauh dari TKP???Beliau bekerja dimana?Dan bagaimana sehingga beliau bisa ke tempat itu dan menemukan mayat almarhum???”

Postingan lainnya:
“Hari Jumat sekitar pukul 18.55, almarhum keluar rumah dan tidak pulang Hari Minggu almarhum ditemukan oleh staf beliau bernama Bapak Heribertus Lau di Km 8. Tapi Sabtu pagi sekitar jam 06.00 WITA sblm Bapak Heribertus menemukan mayat almarhum, Bapak Heribertus datang ke rumah almarhum untuk bertemu almarhum katanya dalam rangka urusan kantor Tapi keluarga bilang almarhum belum pulang. Lalu siangnya Heribertus datang lagi untuk cek almarhum dan beliau tidak ketemu almarhum, beliau pulang. Begitu ceritanya. Silakan disimak.”

Postingan ini mendapatkan banyak respon bahkan fitnahan dan tudingan dari Netizen langsung mengarah ke Heribertus Lau serta menjadi perbincangan publik secara liar.

Atas hal tersebut maka Heribertus Lau bersama keluarga besarnya dan beberapa pegawai BPBD Belu mendatangi Kepolisian Resort Belu, pada Senin, 22 Desember 2025.

Dalam sempat wawancara dengan media ini, ​Heribertus Lau menjelaskan bahwa postingan akun Buang Sine yang menyebut namanya telah menimbulkan dampak psikologis yang serius.

Dirinya menegaskan bahwa tuduhan tersebut telah merugikan martabatnya sebagai aparatur sipil dan merusak ketenangan anak serta istrinya.

​”Tuduhan terhadap saya sudah sangat merugikan, memfitnah, serta berimbas kepada psikologi anak istri saya,” ujar Heriberthus saat diwawancarai di Mapolres Belu usai pengaduannya di Ruangan SPKT.

​Didampingi pihak keluarga, Heriberthus menyampaikan tiga tuntutan tegas terhadap pemilik akun Buang Sine:

​Klarifikasi: Meminta pemilik akun untuk menjelaskan maksud dan tujuan postingan yang menyebutkan namanya secara spesifik.

​Pembuktian: Meminta oknum tersebut untuk membuktikan kebenaran isi postingan yang diunggahnya di media sosial.

​Somasi 24 Jam: Jika dalam waktu 1×24 jam pemilik akun tidak mampu memberikan penjelasan dan bukti, Heriberthus menyatakan akan segera menempuh jalur hukum secara formal.

​Hingga berita ini diturunkan, Heriberthus meminta pihak Polres Belu untuk segera memanggil pemilik akun tersebut guna memberikan klarifikasi resmi.

Sebagai barang bukti, Heribertus Lau juga telah melampirkan tangkapan layar (screenshot) unggahan dari akun Facebook yang bersangkutan.

Popular Articles