ATAMBUA, The East Indonesia – Pemilik akun media sosial Buang Sine akhirnya menanggapi ultimatum yang dilayangkan oleh Heribertus Lau, pegawai PPPK BPBD Kabupaten Belu.
Tanggapan ini menyusul penyebutan nama Heribertus Lau dalam unggahan Buang Sine terkait kronologi meninggalnya almarhum Frans Asten, Kepala BPBD Belu.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah unggahan Buang Sine viral di media sosial, yang kemudian memicu reaksi keras dari Heribertus Lau hingga berujung pada ultimatum untuk melakukan klarifikasi.
Heribertus Lau bersama Keluarga Besar dan beberapa staf BPBD Belu pun melayangkan pengaduan ke Polres Belu terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik, Senin (22/12/2025).
Diminta ultimatum tersebut, Buang Sine secara terbuka mengakui bahwa informasi dalam unggahannya yang menyebutkan Heribertus mendatangi rumah korban pada Sabtu, 8 November, pukul 06.00 WITA dan datang kembali pada siang harinya adalah tidak benar.
Dirinya menjelaskan bahwa berdasarkan informasi terbaru yang diterimanya, memang benar ada staf BPBD yang datang mencari korban ke rumahnya. Namun, staf yang dimaksud bukanlah Heribertus Lau sebagaimana yang ia tuliskan sebelumnya.
Dinyatakan bahwa data tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
Atas kekeliruan tersebut, Buang Sine menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Heribertus Lau beserta keluarga besarnya. Ia menyadari bahwa kesalahan penulisan nama tersebut telah menimbulkan ketidaknyamanan bagi pihak yang bersangkutan.
”Sebenarnya yang datang pagi itu bukan Bapak Hubertus Lau, tetapi menurut pemberitahuan keluarga korban, orang yang datang itu adalah salah satu pegawai yang juga ikut menemukan jenazah almarhum,” tulis Buang Sine dalam unggahan klarifikasinya.
Ia secara khusus menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan tersebut. “Saya menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Hubertus Lau dan keluarga atas kesalahan pengetikan nama pada postingan tersebut. Terima kasih,” tambahnya dengan menyertakan simbol tangan memohon maaf.
Selain melalui tulisan, Buang Sine juga memberikan keterangan melalui sambungan telepon. Ia mengakui bahwa postingan yang sempat viral tersebut tidak sesuai dengan fakta lapangan dan sudah dihapus dari beranda akunnya. Namun, ia menyayangkan karena tangkapan layar unggahan tersebut sudah terlanjur disebarkan oleh akun lain.
“Mohon maaf atas kesalahan saya, dengan segala kerendahan hati bahwa postingan bahwa beliau (Heribertus) yang datang kerumah korban itu bukan beliau, Saya mohon maaf sebesar besarnya kepada bapak Hubertus dan keluarga besarnya. Saya sudah hapus postingan itu tapi disebarkan oleh orang – orang lain. Sekali saya minta maaf kepada bapak Hubertus dan keluarganya,” ungkap Buang Sine melalui telpon Whatsapp, Senin 22 Desember 2025 sore.
Sebagaimana berita sebelumnya Heribertus Lau dan keluarga besarnya mendatangi SPKT Polres Belu guna menyampaikan pengaduannya.
Dirinya merasa dirugikan dan tertekan secara psikilologis atas postingan akun Buang Sine yang menyebutkan namanya dalam peristiwa kematian pimpinannya Frans Asten.
Hingga berita ini diturunkan, Heriberthus Lau telah melampirkan bukti-bukti berupa tangkapan layar unggahan awal sebagai dasar laporan di kepolisian.
Belum diketahui apakah permohonan maaf terbuka dari Buang Sine ini akan membuat pihak pelapor mencabut aduannya atau tetap melanjutkan proses hukum formal. (Ronny)


