Pemkab Badung dan LPM Kuta Dukung Penuh Pemecahan Rekor MURI 1000 Pelari oleh IFBEC Bali

548

KUTA – Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kuta menyatakan dukungan penuh terkait penyelenggaraan  Waiter/Tray Fun Run yang rencananya akan memecahkan rekor MURI 1000 peserta yang akan diadakan Sabtu (16/12) di Pantai Kuta. Event yang digelar oleh Food and Beverage Executive Association (IFBEC) Bali ini juga sekaligus menjadi ajang kamapnye Bali is Safe sebagai bentuk promosi pariwisata Bali.

“Kami dari LPM Kuta sangat mengapresiasi langkah dan ide dari IFBEC ini yang menurut kami sangat luar biasa. Dan kami memberikan dukungan penuh terhadap acara ini karena sangat penting untuk memberitahu dunia bahwa Bali dan Kuta aman untuk dikunjungi,” ujar Ketua LPM Kuta I Gusti Agung Made Agung, di Warunk Cuci Mata Grand Istana Rama Hotel, Kuta, Kamis (14/12).

Menurutnya, event ini perlu diadakan selain sebagai salah satu jalan keluar promosi pariwisata, juga sebagai bukti nyata sebuah usaha untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Terkait situasi pariwisata yang belakangan agak lesu akibat isu erupsi Gunung Agung, I Gusti Agung Made Agung berharap semua pihak di Bali untuk bisa saling bekerjasama membangkitkan pariwisata di Pulau Dewata.

“Usaha untuk membangkitkan pariwisata juga harus datang dari kalangan pariwisata, masyarakat umum serta media. Dan saya juga berharap pemerintah segera  membuat action untuk menanggulangi situasi pariwisata seperti saat ini,” katanya.

Sementara itu Pemkab Badung melalui Dinas Pariwisata yang diwakili oleh Ngakan Putu Tri Artawan selaku Kepala Bidang Industri Pariwisata, juga mengekspresikan dukungan penuh Pemkab Badung untuk Waiter/Tray Fun Run 2017. Menurutnya, terobosan IFBEC ini sangat luar biasa dan akan membawa dampak signifikan bagi pariwisata Bali.

Ketua Panitia Waiter/Tray Fun Run Bolly Kusdiana menjelaskan, selain jumlah peserta, keunikan acara inilah yang juga akan diangkat untuk memecahkan rekor MURI. “Saat lari, peserta harus menggunakan pakaian adat madya Bali. Sambil berlari peserta juga harus membawa tray (nampan) yang diatasnya berisi botol air dan airnya pun tak boleh sampai tumpah hingga tiba di garis finish,” paparnya.

Menurut Ketua IFBEC Bali I Ketut Darmayasa, ribuan peserta yang mengikuti ajang ini bukan hanya dari dunia perhotelan.  ‘’Para peserta ini berasal dari kalangan industri pariwisata seperti perhotelan, kampus & sekolah pariwisata, dan dari pelaku pariwisata lain serta masyarakat umum. Kami berharap melalui ajang ini dan kerja sama dengan pihak terkait, pariwisata bisa segera pulih seperti semula. ” ujarnya.