Sekolah Pemograman Terbaik Dunia Gelar Kursus Coding di Bali

1018

BADUNG – Salah satu sekolah pemograman terbaik dunia Le Wagon, menggelar acara Demo Day yang merupakan rangkaian terakhir dari kursus pemrograman yang mereka selenggarakan di Canggu, Sabtu (10/3), sejak bulan Januari. Dalam demo yang diberi nama Coding Bootcamp itu ada empat project startup yang dipresentasikan oleh para peserta.

Founder dari Le Wagon Bali, Dirk Schuler menerangkan acara ini merupakan program pertama semenjak Le Wagon ada di Bali. Le Wagon sendiri kini sudah memiliki cabang di 28 kota yang tersebar di seluruh dunia. Di dalam program kursus yang dilaksanakan secara intensif selama dua bulan ini para peserta diajarkan berbagai macam bahasa utama dalam pemrograman web, dari back-end hingga front-end.

Menurutnya, Le Wagon adalah program Coding Bootcamp yang sangat unik. Program ini memiliki misi untuk mengajarkan keterampilan teknis kepada para pekerja kreatif. Ia mengatakan, mereka telah membentuk sistem pembelajaran yang sangat efektif sehingga peserta dapat belajar secara praktis dan dapat menangkap semua ilmu yang diberikan dalam waktu yang relatif singkat untuk meningkatkan karir mereka.

“Murid kami sangat bertalenta, tapi mereka belum memilki kemampuan teknis yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka, namun mereka mau untuk belajar. Dalam lima tahun terakhir, kami telah membangun platform yang luar biasa untuk bisa dikerjakan langsung oleh para murid dan itu membuat mereka bisa menyerap ilmu secara lebih luas untuk meningkatkan karir mereka nantinya,” ujar Dirk Schuler.

Bootcamp tersebut diikuti oleh sebanyak 16 peserta yang berasal dari berbagai negara. Dirk mengatakan pesertanya berasal dari 10 negara, dari berbagai latar belakang profesi dan usia, dari usia 24 tahun hingga yang paling tua usianya 44 tahun.

Dari semua peserta tersebut hanya ada satu yang berasal dari Indonesia, yaitu Fredi Kurniawan yang berasal dari Solo. Pria lulusan Universitas Berkeley California itu mengaku memiliki motivasi untuk belajar pemrograman untuk meningkatkan karirnya.

Fredi yang kini bekerja di salah satu perusahaan startup yang ada di China itu mengaku, alasannya tertarik untuk mengikuti kursus ini salah satunya karena diselenggarakan di Bali, dan dari itu juga dia mengetahui bahwa Bali, khususnya Canggu dan Ubud kini menjadi temapat tujuan bagi komunitas para Digital Nomad Dunia, yaitu sebutan bagi pekerja digital yang berpindah-pindah.