Denpasar, Theeast.co.id – Pemerintah Provinsi Bali terus memberikan peringatan kepada warganya tentang terus meningkatnya kasus transmisi lokal di Bali. Gubernur Bali I Wayan Koster membenarkan jika kasus positif di Bali masih didominasi oleh kasus positif yang diimport dari beberapa negara di dunia melalui para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali, mereka yang pernah melakukan perjalanan ke luar negeri dan mereka yang menjadi mahasiswa dan sedang belajar di berbagai negara di dunia. Sisanya adalah mereka yang terinfeksi dari daerah terjangkit di Indonesia terutama Surabaya dan Jakarta. “Seandainya tidak ada imported case, Bali ini landai saja. Namun karena sudah ada kasus imported case, kasus transmisi lokal akhirnya terjadi,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (25/4).
Koster merujuk pada hasil penelusuran dari Dinas Kesehatan Bali dan Dinas Kesehatan seluruh kabupaten dan kota di Bali bersama tim surveilance yang ada. Ternyata warga yang positif karena transmisi lokal itu berawal dari kontak langsung dengan mereka yang terlebih dahulu positif. Dan mereka yang terlebih dahulu positif tersebut setelah melakukan perjalanan daerah atau negara terjangkit. Itu artinya, bila tanpa PMI, tanpa WNA, tanpa ada mereka yang pernah melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia, tanpa ada warga yang pernah berdinas ke luar Bali, maka hampir dipastikan Bali belum tertular. “Dengan mempertimbangkan kondisi ini maka strategi penanganan di Bali tentu akan berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya. Strategi tersebut adalah memperketat pemeriksaan pintu masuk baik melalui Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Gilimanuk.
Sementara Sekda Bali Dewa Made Indra mengatakan, riwayat pasien yang transmisi lokal sudah dikantongi. Dalam tabel kelihatan sangat jelas riwayatnya. “Kita bisa menyebut transmisi lokal tentu karena kita tahu riwayatnya. Jadi kalau orang sudah disebutkan positif melalui transmisi lokal itu berarti sudah hasil penelusuran riwayat di dalam data yang disajikan oleh Dinas Kesehatan itu sudah positif transmisi lokal karena kontak dengan kasus nomor sekian dan nomor sekian. Tetapi tidak baik saya sebutkan namanya. Jadi kalau orang sudah disebut transmisi lokal berarti itu sudah hasil penelusuran dan diketahui dengan siapa dia pernah kontaknya. Dalam tabel yang disajikan ini sudah ada siapa positif karena kontak dengan kasus nomor sekian. Jadi adanya data dan bagaimana kita mengendalikannya. Jadi kita gunakan cara-cara yang sederhana saja hanya butuh kedisiplinan saja yaitu menggunakan masker rajin mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan orang,” urainya.
Kalau itu sudah warga lakukan meskipun ada yang positif maka dia tidak akan menulari orang lain, yang sehat tidak akan kena dari orang lain, yang sakit juga tidak akan menulari orang lain karena sudah melindungi dirinya dengan masker. “Ini adalah benteng pertahanan kita untuk melindungi diri kita dan juga menjaga supaya yang positif tidak menular orang lain,” ujarnya.(Axele Dhae)


