ATAMBUA, The East Indonesia – Personil Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider Khusus 744/SYB Pos Asulait bersinergi bersama warga menanam padi di lahan persawahan yang ada di di Dusun Oeleu, Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Jumat (04/09/2020).
Pantauan awak media ini terlihat belasan warga masyarakat bersama 4 orang personil Satgas Yonif Raidersus 744/SYB secara bersama-sama menanam anakan padi.
Mereka saling berkomando untuk menanam secara berurut- urutan dengan patokan tali yang ada. Terkadang mereka beristirahat sebentar dan bersenda gurau.
Danpos Asulait, Serka Ricardo melalui Praka Blasius Abikusno saat ditemui di lokasi persawahan tersebut mengatakan bahwa pihak Satgas ingin membantu masyarakat di sekitar perbatasan Negara dalam hal ini secara bersama menanam padi di lahan masyarakat.
Namun sesuai pantauan dan informasi, masyarakat biasanya menanam secara sembarang dengan mengandalkan feeling.
“Kami dari pos Asulait hanya ingin membantu masyarakat di Perbatasan untuk menanam padi. Kali ini kami mencoba menanam dengan cara yang berbeda dengan menggunakan tali sehingga kedepannya kita akan lihat hasilnya,” pungkasnya.
Tujuan lainnya agar hubungan antara pihak Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider Khusus 744/SYB dan masyarakat dapat semakin erat.
“Ini sebagai bentuk kita sinergitas antara TNI dan masyarakat di Perbatasan. Ketika melihat masyarakat kita lagi menanam, kita pun berinisiatif membantu secara sukarela,” tandas Praka Blasius.
Sementara itu Rofinus Tallo (37) selaku pemilik lahan kepada awak media ini mengungkapkan terima kasih yang besar kepada para personil Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider Khusus 744/SYB yang sudah membantu menanam padi.
“Saya berterima kasih karena pada musim tanam kita yang ketiga bapak Tentara mereka sudah melibatkan diri untuk membantu kami,” ujarnya.
Dirinya pun berterima kasih atas pembelajaran yang baru terkait penanaman padi sehingga diharapkan memperoleh hasil panen yang lebih baik lagi.
“Selama ini kami taman-taman saja. Tapi pak Tentara datang ajarkan pola tanam yang baru agar lebih mudah penyemprotan dan pemupukan serta hasil yang lebih baik,” kata Rofinus.
Pemilik lahan sekitar 35 are ini juga sempat mengeluhkan soal kekurangan pupuk untuk padi mereka dimana pada masa pandemi covid-19 ini dengan kondisi keuangan yang terbatas tetap perlu pengadaan.
“Selama ini kami membeli pupuk sendiri dan tidak memperoleh bantuan dari Pemerintah. Kami merasa sulit tapi ya kami tetap usaha,” tuturnya. (Ronny).


