Bupati Willy Lay: Sebelum 2016 Kita Susah Payah Mencari Uang Untuk Pembangunan Gereja. Siapa Yang Tidak Jujur Disini?

345
Bupati Willy Lay: Sebelum 2016 Kita Susah Payah Mencari Uang Untuk Pembangunan Gereja. Siapa Yang Tidak Jujur Disini?/theeast.co.id
Bupati Willy Lay: Sebelum 2016 Kita Susah Payah Mencari Uang Untuk Pembangunan Gereja. Siapa Yang Tidak Jujur Disini?/theeast.co.id

ATAMBUA, The East Indonesia – Bupati Belu Willybrodus Lay menyoroti pernyataan Ketua I Dewan Keuangan Paroki (DKP) Stella Maris Atapupu, Jose Maya dan Ketua II DPP Paroki Stella Maris Atapupu, Franz Saik Lopez yang mengatakan bahwa kondisi keuangan kas Paroki tersebut pada tahun 2016 sebesar 1,2 ratusan miliar rupiah.

Hal ini berkaitan dengan ketidakpuasan dari pihak Paroki Stella Maris Atapupu dimana dikatakan bahwa tidak mempunyai kemampuan untuk membiayai Excavator milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

“Pak Frans, pak Jose. Dan ini menarik di sini, menarik, sangat menarik. Semoga Tuhan buka kita punya hati, mata hati. 2016 Pak Jose bilang begini mereka punya dana 1,2 miliar. Sebelum 2016 kita susah payah mencari uang uang untuk pembangunan Gereja. Siapa yang tidak jujur disini?” tandas Willy Lay dalam rapat dengan agenda penyampaikan klarifikasi Bupati Belu kepada umat Paroki Atapupu di Ruang sidang utama DPRD Belu, Selasa (22/09/20200).

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Belu, Jeremias Manek Seran Jr serta dihadiri seluruh anggota DPRD, Bupati Belu, Willybrodus Lay, Penjabat Sekda Belu dan beberapa pimpinan OPD terkait serta hadir juga umat paroki Atapupu dan Pastor Paroki Atapupu, Romo Yoris Giri, Pr serta masyarakat yang diduga juga telah menggunakan Excavator bantuan dari KKP.

Bupati Belu, Willy Lay menjelaskan seharusnya pernyataan tersebut tidak ingin menyampaikan hal tersebut namun karena ingin pikiran bisa terbuka dan sebab pada pembangunan gereja dirinya juga terlibat didalamnya.

“Ini mohon maaf saya tidak ingin menyampaikan ini tetapi saya ingin supaya kita, pikiran kita menjadi terbuka. Kita harus menyampaikan dari hati karena pembangunan gereja saya juga terlibat di dalam, walaupun saya tidak panitia,” tegas Willy Lay.

Bahkan Bupati Belu Willy Lay mengancam akan menelpon kepada donatur-donatur yang ada di Jakarta bahwa mereka telah salah sumbang kepada gereja yang memiliki dana sekian banyak.

“Kalau kami tahu, saya akan telepon yang donatur- donatur di Jakarta itu, kita salah sumbang. Kan kita sumbang di gereja yang punya dana sekian banyak,” pungkas pria yang akan mencalonkan diri lagi sebagai Bupati Belu periode 2020-2024 ini. (Ronny)