BULELENG, The East Indonesia – Sebanyak 10 orang penyitas atau orang yang telah sembuh dari penyakit covid-19 bersedia mendonorkan darah convalensent mereka. Para penyitas ini merupakan anggota dari kesatuan TNI di Kodim 1609/Buleleng. Donor darah convalensent dinilai sebagai salah satu cara untuk menyembuhkan pasien covid-19 yang bergejala berat maupun kritis.
Pengambilan donor darah convalensent dilakukan di Rumah Sakit Angkatan Darat Singaraja Kamis (7/1) pagi. Dari total 22 orang penyitas di kesatuan TNI AD Kodim 1609/Buleleng yang di data dilakukan screening sehari sebelumnya. Dari total 22 orang tersebut hanya sebanyak 10 orang yang dinyatakan lolos untuk diambil donor darah convalensent termasuk Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad windra Lisrianto. Tim medis dari UPTD PMI Provinsi Bali mengambil satu persatu darah dari para penyitas untuk dimasukkan kedalam kantung darah.
Saat dikonfirmasi usai menjalani donor darah convalensent, Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto mengatakan jika ada sebanyak 10 orang yang diambil donor darahnya hari ini karena lolos screening sedangkan lainnya tidak bisa diambil karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Dirinya bersedia mendonorkan darah convalensent karena untuk membantu para pasien covid-19 yang mengalami gejala berat dan kritis.
“Saya ingin membantu sesama dengan mendonorkan darah convalensent. Semoga penyitas lainnya mau bersedia untuk melakukan hal yang sama,“ ungkapnya.
Lebih lanjut Dandim mengaku jika dirinya terkonfirmasi covid-19 pada 1 Desember 2020 lalu bersama istri, namun tanpa gejala sehingga hanya menjalani isolasi mandiri. Setelah diberikan vitamin c oleh tim medis dan pola hidup sehat, dirinya dinyatakan sembuh setelah 14 hari menjalani isolasi mandiri. Karena itu Dandim mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin karena tidak ada yang mengetahui siapa saja yang bisa terpapar.
“Kita tidak pernah tahu siapa saja yang terpapar, karena itu diharapkan masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan,“ imbuh Lisrianto.
Sementara itu dr. Candra Indriasari dari Kepala Bidang Litbang dan Mutu UPTD PMI Provinsi Bali mengatakan hingga saat ini kebutuhan darah convalensent sangat tinggi. Sedangkan para penyitas yang mendonorkan darahnya masih sangat terbatas. Karena itu pihaknya sering memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama para penyitas tentang donor darah convalensent ini sama dengan donor darah biasa. Dan dari data di rumah sakit yang telah menerapkan donor darah convalensent kepada pasien covid-19, hasilnya hampir 70 hingga 80 persen tingkat penyembuhannya.
“Kita sangat membutuhkan darah convalensent ini untuk mengobati para pasien yang bergejala berat dan kritis. Permintaan akan darah convalensent ini tidak hanya di Bali namun juga Luar Bali sangat tinggi,” ungkap Dokter candra.***
Penulis – Wismaya|Editor – Igo Kleden


