ATAMBUA, The East Indonesia – Pemerintah Daerah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dan Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens membuat terobosan baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr Gabriel Manek SVD Atambua.
Pada Rumah Sakit Umum Daerah ini, Bupati dan Wakil Bupati Belu yang dikenal dengan tagline SEHATI tersebut melakukan grand opening pusat endoskopi saluran cerna di RSUD Mgr Gabriel Manek SVD Atambua, Kabupaten Belu, wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Sabtu (18/06/2022).
Grand opening endoskopi saluran cerna yang merupakan salah satu cabang ilmu Gastroenterologi dan berperan penting pada diagnosis dan tatalaksana tersebut menjadi yang pertama di seluruh dataran Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan menggunakan alat yang menyerupai selang dengan ujung kamera dan dihubungkan ke layar monitor ini, dokter dapat melihat secara langsung keadaan yang sesungguhnya terjadi di saluran cerna dan dapat menatalaksana keadaan-keadaan tertentu pada saluran cerna.
Pada acara grand opening pusat endoskopi saluran cerna tersebut, hadir pula secara langsung Ketua perhimpunan endoskopi gastrointestinal Indonesia sekaligus Dekan fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Ss.PD-KGEH., MMB., FINASIM, FSCP, FACG.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM; Wakil Bupati Malaka, Kim Taolin; Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin, SE, MSi, dan Asisten 1 Kabupaten TTU serta para pimpinan Forkompinda plus Kabupaten Belu, tokoh agama dan tokoh masyarakat Belu.
Pantauan awak media, grand opening pusat endoskopi saluran cerna di RSUD Atambua tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua perhimpunan endoskopi gastrointestinal Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Ss.PD-KGEH., MMB., FINASIM, FSCP, FACG dan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM.
Selanjutnya dilakukan secara bersama-sama penekanan tombol sirene dan pengguntingan pita ruangan unit endoskopi saluran cerna di RSUD Mgr Gabriel Manek SVD Atambua.
Tidak sampai disitu, pada acara grand opening ini, langsung dilakukan penanganan medis endoskopi saluran cerna terhadap sembilan orang pasien yang langsung ditangani Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam dan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM yang juga memiliki keahlian untuk mengoperasikan alat tersebut.
PLT Direktur RSUD Mgr Gabriel Manek SVD Atambua, drg. Maria Ansila F. Eka Mutty dalam laporan panitia menjelaskan bahwa grand opening pusat endoskopi saluran cerna ini dilakukan dengan menggunakan beberapa dasar hukumnya.
Unit endoskopi saluran cerna di RSUD Mgr Gabriel Manek SVD Atambua tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam penanganan penyakit saluran cerna serta mendekatkan pelayanan saluran cerna pada masyarakat Kabupaten Belu dan sekitarnya.
“Berkat dukungan Pak Bupati dan koordinasi intens kami dengan pihak Kementerian Kesehatan, puji Tuhan alat ini bisa ada di Kabupaten Belu,” ujar wanita yang akrab disapa Ansila Mutty.
Wanita yang juga adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu ini menerangkan bahwa agar keberlangsungan alat ini tetap terjaga dan tidak mubasir, pihak Pemkab Belu telah mengirimkan tenaga kesehatan untuk dilatih mengoperasikan alat tersebut.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Ss.PD-KGEH., MMB., FINASIM, FSCP, FACG dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas undangan untuk datang ke Atambua, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara Indonesia dan Timor Leste.
Terhadap Bupati Belu, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa dr. Agustinus Taolin adalah salah satu dokter yang sangat aktif sebelum menjadi Bupati baik di Perhimpunan dokter penyakit dalam Indonesia dan PEGI.
“Di dalam aktivitasnya (dr. Agus Taolin) bersama dengan saya, biasa hadir di BPOM, Kementerian Kesehatan, jadi tidak salah rakyat Belu mengangkat beliau karena memang reputasi-reputasi nasional,” tuturnya.
Ditambahkan, “terus terang saya tidak terlalu surprise ketika beliau bilang akan buka disini karena memang kemampuannya mestinya lebih dari ini. Pantas untuk menghadirkan pusat endoskopi saluran cerna disini.”
Ketua Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyampaikan bahwa masyarakat Kabupaten Belu dan sekitarnya mendapatkan pelayanan dengan alat canggih yang sama ketika di-endoskopi di Singapura atau di Jakarta.
“Mudah-mudahan masyarakat Belu diberikan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan yang canggih ini. Saya kira ini akan menjadi inspirasi buat bupati di Seluruh Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik buat masyarakatnya khususnya di bidang kesehatan, endoskopi,” tandasnya.
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dalam sambutannya pihak Pemerintah Kabupaten Belu terus berjuang untuk menjadi etalase NKRI yang baik di wilayah perbatasan.
Pembangunan di Kabupaten Belu akan terus berjalan dengan visi menjadikan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif.
Dijelaskan salah satu hal utama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, yaitu melalui pelayanan-pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
“Mudah-mudahan, alat ini bisa bertahan sehingga masyarakat Kabupaten Belu diberikan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan Endoskopi. Diagnosis bisa lebih tepat dan tindakan bisa lebih bagus, sehingga bisa lebih efektif dan efisien,” pungkas Agus Taolin.
Bupati Belu, Agus Taolin berharap agar kedepan semua elemen masyarakat kabupaten Belu bisa bersama-sama memiliki target untuk menjadikan kabupaten Belu yang lebih baik lagi.
“Kita kerja saja dihujat apalagi tidak kerja. Terimakasih kepada orang-orang yang sudah menilai kita dari sudut pandang negatif. Secara bersama kita pakai energi positif maju kedepan karena kita semua adalah saudara,” tandasnya. (Ronny)


