The East Indonesia – Memasuki usia ke-70 pada 2025, PT Bank CIMB Niaga Tbk menegaskan keberlanjutan (sustainability) sebagai salah satu pilar utama strategi bisnis. Bank ini berkomitmen mencapai net zero emisi gas rumah kaca (GRK) untuk Scope 1 dan Scope 2 pada 2030, serta net zero secara menyeluruh, termasuk Scope 3, pada 2050.
Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi kelompok usaha CIMB secara global dalam merespons tantangan perubahan iklim dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Capaian Pembiayaan Berkelanjutan
Hingga akhir 2023, CIMB Niaga telah menyalurkan Rp56,4 triliun pembiayaan berkelanjutan. Dana ini mencakup sektor energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, serta infrastruktur hijau.
Target jangka panjang CIMB Group adalah memobilisasi RM300 miliar untuk produk dan layanan keuangan berkelanjutan (Green, Social, Sustainable Impact Products and Services — GSSIPS) pada periode 2021–2030.
“Kami memandang keberlanjutan sebagai investasi jangka panjang. Setiap pembiayaan yang kami salurkan di sektor hijau diharapkan memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar perwakilan manajemen CIMB Niaga.
Kebijakan Lingkungan yang Ketat
CIMB Niaga telah menetapkan kebijakan pengurangan portofolio pembiayaan ke sektor batu bara sebesar 50 persen dari baseline 2021. Bank ini juga menerapkan kriteria ketat dalam proses penilaian pembiayaan, memastikan proyek yang didukung tidak memberikan dampak negatif signifikan terhadap lingkungan dan sosial.
Langkah mitigasi risiko iklim juga dilakukan melalui penyesuaian portofolio, penerapan environmental and social due diligence, serta pelatihan internal bagi tim penilai kredit terkait aspek keberlanjutan.
Program Konservasi dan Efisiensi
Selain pembiayaan, CIMB Niaga menjalankan program konservasi bambu sejak 2019. Program ini bertujuan menyerap karbon sekaligus melestarikan ekosistem lokal. Hingga akhir 2022, penanaman bambu telah menyerap lebih dari 5.900 ton CO₂e.
Di bidang operasional, CIMB Niaga menerapkan Smart Spending Policy untuk mengurangi konsumsi kertas, listrik, dan air di seluruh cabang dan kantor pusat. Bank juga berinvestasi pada sistem pencahayaan hemat energi dan pendingin ruangan yang efisien untuk menekan emisi operasional.
Dukungan untuk Energi Terbarukan dan Ekonomi Hijau
CIMB Niaga memfasilitasi pembiayaan panel surya untuk sektor ritel dan UKM. Program ini memungkinkan merchant atau usaha kecil mendapatkan akses kredit dengan bunga kompetitif untuk instalasi energi surya, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
Bank juga memperkenalkan produk pembiayaan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya, sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mempercepat adopsi transportasi rendah emisi.
Komitmen Sosial dan Literasi Keuangan
Keberlanjutan di CIMB Niaga tidak hanya fokus pada lingkungan, tetapi juga pada pembangunan sosial. Program literasi keuangan dijalankan di berbagai wilayah Indonesia, menjangkau pelajar, mahasiswa, pelaku usaha mikro, dan masyarakat umum.
Materi edukasi mencakup pengelolaan keuangan pribadi, manajemen arus kas usaha, hingga strategi investasi berkelanjutan. Tujuannya adalah mendorong perilaku finansial yang sehat dan mendorong masyarakat mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam aktivitas ekonomi.
Selaras dengan SDGs dan ESG
Seluruh program keberlanjutan CIMB Niaga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan:
• SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau
• SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
• SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
Bank juga menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara menyeluruh dalam operasionalnya. Penerapan ESG ini dipantau melalui Key Performance Indicators (KPI) yang terukur, mencakup aspek pengurangan emisi, peningkatan pembiayaan hijau, dan dampak sosial positif dari program pemberdayaan.
Tantangan dan Strategi ke Depan
CIMB Niaga mengakui bahwa pencapaian target keberlanjutan memerlukan kerja sama lintas sektor. Tantangan utama meliputi biaya awal yang tinggi untuk proyek hijau, keterbatasan literasi pelaku usaha tentang pembiayaan berkelanjutan, serta ketidakpastian regulasi di beberapa sektor energi baru.
Sebagai respons, bank akan memperluas kerja sama dengan lembaga internasional dan mitra teknologi, mengembangkan produk pembiayaan inovatif, dan memperkuat kampanye edukasi keberlanjutan kepada nasabah.
“Kolaborasi adalah kunci. Kami akan terus memperluas kemitraan untuk memastikan keberlanjutan menjadi agenda bersama, bukan hanya inisiatif satu pihak,” tegas perwakilan manajemen.
Dengan target ambisius, capaian pembiayaan hijau yang signifikan, dan program keberlanjutan yang terintegrasi ke dalam operasional, CIMB Niaga memperlihatkan bahwa sektor perbankan dapat menjadi penggerak transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia.
Ke depan, keberhasilan tidak hanya diukur dari kinerja keuangan, tetapi juga dari kontribusi terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam usia tujuh dekade, CIMB Niaga memposisikan diri untuk meninggalkan warisan positif yang akan dirasakan jauh melampaui generasi sekarang.**


