ASN di Bali Keluhkan Pungutan Berkedok Donasi dengan Angka yang Fantastis

153
Foto : Dok - The East Indonesia.

DENPASAR, The East Indonesia – Guru dan ASN di Bali mengeluhkan pungutan donasi bagi korban bencana alam dengan angka yang ditentukan. Keluhan ini beredar liar di media sosial. Judulnya donasi bagi korban banjir namun angkanya malah ditentukan. Beberapa ASN terutama guru dan PPPK yang dikonfirmasi membenarkan terjadinya pungutan yang angkanya ditentukan tersebut.

“Kami sudah bayar. Sesuai dengan angka yang ditentukan tersebut,” ujar seorang guru berstatus PPPK yang meminta namanya tidak disebutkan karena takut terhadap atasannya di lembaganya. Ia menjelaskan jika donasi itu wajib dibayar. Pembayarannya tidak melalui transfer tetapi diberikan secara cash.

Setelah dibayar, ASN tersebut harus melaporkan melalui scan barcode. Saat barcode tersebut di-scan, akan muncul kolom isian berupa nama, NIP, dan sekolah. Untuk di lembaga pendidikan, pungutan dipimpin langsung oleh kepala sekolah atau pun guru senior yang ditunjuk.

Adapun besaran donasi untuk para guru ini terdiri atas kepala sekolah (1.250.000), jabatan fungsional/jafung muda (1.100.000), guru ahli madya (1.000.000), guru ahli muda (500.000), guru ahli pertama (300.000), guru ahli utama (1.250.000), staf golongan 1 (100.000), staf golongan II/jafung penyelia (200.000), staf golongan III/jafung pertama (300.000), dan PPPK (150.000).

Sebelumnya, juga beredar instruksi untuk mengumpulkan uang bagi seluruh pegawai, kecuali kontrak dan karyawan terdampak dibuktikan dengan data di mana laporan tersebut dibuat dengan daftar nama lengkap dengan golongan dan jumlah donasi yang sudah ditentukan.

Adapun besaran donasi bagi para pegawai ini terdiri atas Sekda (3.000.000), JPT/jabatan pimpinan tinggi eselon II/a (2.500.000), JPT eselon II/b (2.000.000), jafung utama (1.250.000), eselon III/a (1.500.000), eselon III/b (1.250.000), jafung madya (1.000.000), eselon IV (750.000), jafung muda (500.000), pelaksana (200.000-300.000 sesuai golongan), dan PPPK (150.000).

Media ini terus mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemprov Bali Boy Jayawibawa baik melalui telp maupun pesan WhatsApp. Namun belum ada respon. Sementara pesan WhatsApp terlihat sudah dibaca. Diketahui jumlah ASN di Bali itu lebih dari 120 ribu orang. Artinya uang yang terkumpul bisa mencapai puluhan miliar. Dan laporan donasi ke korban banjir di Bali juga tidak sampai mencapai angka puluhan miliar.(Arnold)