TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga dan merawat harmoni kehidupan antarumat beragama di Gumi Lumbung Padi. Hal ini tampak dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Luar Biasa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tabanan Tahun 2025–2030, yang digelar di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana Kantor Bupati Tabanan, Selasa (14/10). Musda secara resmi dibuka oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., didampingi Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Tabanan atau yang mewakili, Sekda dan Kepala Perangkat Daerah terkait, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabanan, Ketua FKUB Provinsi Bali, serta para pimpinan majelis agama seperti Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Walubi, Majelis Pelayanan Umat Kristen, Dewan Pastoral Paroki, dan Majelis Agama Konghucu Indonesia. Hadir pula Forum Perempuan Lintas Agama, Generasi Muda Lintas Agama Kabupaten Tabanan.
Dalam sambutannya saat itu, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana serta seluruh pihak yang berperan aktif dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Tabanan. Ia menyebut kehadiran para tokoh lintas agama, perempuan, dan generasi muda dalam Musda ini merupakan simbol kuatnya semangat kebersamaan di daerah ini. “FKUB merupakan wadah yang sangat strategis dalam menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama, khususnya di Kabupaten Tabanan,” ujar Sanjaya.
Politisi asal Dauh Pala Tabanan juga menekankan pentingnya aktualisasi toleransi dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dalam bentuk narasi seremonial. Ia menuturkan pengalaman pribadinya tumbuh besar di lingkungan multikultural Kota Tabanan yang penuh dengan nilai silaturahmi dan saling menghormati antarumat beragama. “Silaturahmi itu bukan tataran pidato, bukan tataran kita membaca narasi naskah, tapi bagaimana mengaktualisasikan kehidupan kita, toleransi kita,” ucap Sanjaya.
Lebih lanjut, Ia juga menyoroti dinamika sosial dan ekonomi yang berkembang pesat di Tabanan, seperti masuknya investor dan sektor pariwisata ke desa-desa wisata. Menurutnya, kemajuan ekonomi seharusnya menjadi faktor perekat persaudaraan, bukan pemicu perpecahan. “Dulu ketika ekonomi masih sederhana, semua rukun. Sekarang, kemajuan justru kadang memunculkan gesekan. Ini tantangan kita bersama. Mari jadikan kemajuan sebagai penguat harmoni, bukan pemecah,” tegas Sanjaya.
Sekaligus, pihaknya juga menggarisbawahi peran penting generasi muda sebagai pewaris nilai-nilai toleransi dan harmoni di Tabanan. Menurutnya, regenerasi kepemimpinan dalam menjaga kerukunan harus dilakukan sejak dini. “Anak-anak muda ini bukan sekadar pelengkap acara. Mereka adalah estafet masa depan. Maka warisan yang kita berikan harus warisan harmoni, bukan konflik,” imbuh Sanjaya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sanjaya turut mengingatkan semua pihak untuk tidak lengah terhadap potensi adu domba yang dapat mengganggu stabilitas sosial. Ia menyinggung penghargaan Harmony Award yang pernah diterima Kabupaten Tabanan sebagai bukti kuatnya pondasi kerukunan di daerah ini. “Harmony Award bukan sekadar piagam. Itu bukti nyata Tabanan rukun. Tapi menjaga lebih sulit daripada meraih. Maka ini tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Sanjaya mengajak seluruh unsur masyarakat — tokoh lintas agama, ormas, perempuan, generasi muda, serta pemerintah — untuk terus memperkuat kolaborasi menjaga Tabanan sebagai daerah yang aman, unggul, dan madani. Acara ditutup dengan pembukaan resmi Musyawarah Daerah (Musda) Luar Biasa FKUB Kabupaten Tabanan Tahun 2025 oleh Bupati Sanjaya. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan kepengurusan FKUB yang solid, progresif, serta mampu menjadi garda terdepan dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Tabanan.
Ketua Panitia Musda, Martinus Parera, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat, baik dari pemerintah daerah maupun pimpinan majelis agama. Ia menegaskan bahwa Musda ini merupakan momentum penting untuk memperkuat struktur organisasi FKUB serta memastikan keberlangsungan peran strategis forum ini dalam memperkokoh kerukunan umat beragama di Kabupaten Tabanan. “Musda ini bukan sekadar forum formal, tetapi ruang untuk mempererat kebersamaan lintas agama dan lintas sektor. Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak Bupati dan Wakil Bupati Tabanan serta semua pihak yang terus mendukung upaya menjaga harmoni di Kabupaten Tabanan,” ujarnya.***