TABANAN, The East Indonesia – Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, menghadiri Acara Pengukuhan, Pengesahan dan Pelantikan Ketua serta Pengurus Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Tabanan Masa Bhakti 2025–2027 yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana, Kantor Bupati Tabanan, Selasa, (23/12). Kehadirannya menjadi penegasan komitmen TP PKK dalam mendukung penguatan peran perempuan melalui organisasi keumatan dan sosial kemasyarakatan.
Turut hadir mewakili Bupati Tabanan, Wakil Bupati I Made Dirga, Wakil Ketua WHDI Provinsi Bali beserta jajaran pengurus, Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Ketua GOW, Ketua WHDI Kabupaten Tabanan periode 2022–2025, serta Ketua WHDI Kabupaten Tabanan periode 2025–2027 beserta pengurus yang baru. Pada kesempatan itu, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya yang akrab disapa dengan panggilan hangat Bunda Rai tersebut, menyaksikan langsung prosesi pelantikan Ketua WHDI Kabupaten Tabanan.
Ny. Ni Wayan Suryani selaku Ketua WHDI Kabupaten Tabanan Masa Bhakti sebelumnya secara resmi digantikan oleh Ketua terlantik periode 2025–2027, Ny. Budiasih Dirga dan disahkan oleh Wakil Ketua WHDI Provinsi Bali, Ny. Made Rai Tantri Muka. Bunda Rai menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Ketua serta seluruh jajaran pengurus WHDI Kabupaten Tabanan yang baru, sekaligus memberikan penghargaan tinggi kepada pengurus periode sebelumnya atas dedikasi dan pengabdiannya.
“Perempuan memiliki peran krusial sebagai pilar dalam keluarga dan pembangunan, sebagai agen perubahan serta inovator dalam berbagai sektor. Untuk itu, perempuan memiliki peran yang sangat penting, khususnya WHDI sebagai bagian integral dari pembangunan daerah,” ujar Bunda Rai. Seraya berharap, WHDI tidak hanya berperan sebagai pendukung, namun mampu membina wanita Hindu agar menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan berbudi pekerti luhur.
Ia juga menekankan pentingnya WHDI sebagai wadah aspirasi perempuan sekaligus mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sosial, spiritual, serta pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan, sehingga keberadaan dan peran WHDI diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif, berkeadilan, dan berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal.
Sementara itu, membacakan sambutan Bupati Tabanan, Wabup Dirga mengajak pengurus WHDI yang baru untuk segera menyusun dan mengimplementasikan program kerja yang selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tabanan. Pun agar seluruh pengurus dapat menjalankan amanah organisasi dengan penuh tanggung jawab, menjunjung tinggi kebersamaan dan soliditas, serta mampu memberikan kontribusi nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat dan pembangunan daerah di Kabupaten Tabanan.
“Saya mengajak pengurus baru untuk segera menyusun dan mengimplementasikan program kerja yang sinergis dengan visi dan misi pemerintah kabupaten, menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani,” pinta Dirga. Ia juga berpesan agar kepengurusan yang baru dapat bekerja secara solid, inovatif, dan berkomitmen dalam meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan daerah.
Harapan serupa disampaikan oleh Wakil Ketua WHDI Provinsi Bali, Ny. Made Rai Tantri Muka. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa kepemimpinan Ketua WHDI Kabupaten Tabanan yang baru akan mampu membawa organisasi semakin maju, memperkuat peran perempuan Hindu, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah. “Kami yakin, bahwa Ibu akan mampu mengantarkan WHDI Kabupaten Tabanan menuju terwujudnya tujuan WHDI dan menjadi barometer bagi WHDI Provinsi Bali,” ungkapnya.
Sebagai Ketua WHDI Kabupaten Tabanan yang baru terlantik, Ny. Nyoman Budiasih menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “WHDI merupakan organisasi sosial kemasyarakatan bagi wanita Hindu yang bersifat mandiri dan memiliki visi serta misi yang jelas untuk terwujudnya wanita Hindu Dharma yang mandiri, cerdas, santun, dan berbudi pekerti luhur. Kami berharap WHDI Tabanan tidak hanya menjadi simbol peran wanita dalam agama dan budaya Hindu, tetapi juga menjadi kekuatan nyata dalam memperkuat ketahanan keluarga sebagai unit dasar pembangunan,” pungkasnya.(*)


