DENPASAR – Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Bali Rai Mantra – Ketut Sudikerta menyampaikan orasi politik mereka sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bali dengan memaparkan visi dan misi untuk membangun Bali yang diberi nama Nawa Candra. Salah satu isi Nawa Chandra yakni menolak reklamasi Teluk Benoa yang menuai pro-kontra di masyarakat.
Dihadapan kurang lebih 15 ribu orang yang memadati Lapangan Renon, Denpasar, Selasa (9/1), Rai Mantra memaparkan beberapa kebijakan yang akan diusung dalam Nawa Candra termasuk menolak reklamasi Teluk Benoa.
“Ada hal besar yang saat ini ditandatangai oleh Koalasi Rakyat Bali. Mari kita bersatu dengan keinginan rakyat. Mari kita tolak reklamasi,” pekiknya yang diikuti gemuruh massa.
Rai Mantra juga memberi perhatian khusus untuk penguatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang menurutnya sangat penting untuk menjaga kebudayaan Bali.
“Untuk kebudayaan yang berkelanjutan dan menopang umat, kita harus perkuat LPD yang ada di Bali. LPD akan memberi keberlanjutan berbudaya di Bali. Kita harus permudah akses-akses untuk UKM jangan berbelit. Kita harus berpihak kepada masyarakat,” paparnya.

Terkait pariwisata, Rai Mantra berpatokan pada pariwisata Bali yang berbasis budaya dan mengajak masyarakat untuk memperkuat taksu Bali dengan memberikan penghargaan lebih ke budayawan dan seniman.
“Kita harus hormati dan hargai budayawan, karena mereka terbukti memberikan dampak yang sangat baik dan kemakmuran bagi masyarakat. Begitu juga seniman dan sastrawan harus diberi tempat dan apresiasi yang tinggi,” ujarnya.
Sementara itu I Ketut Sudikerta menjelaskan program Nawa Candra sejalan dengan program pemerintah pusat Nawa Cita yang sudah dijalankannya pada 4 tahun masa baktinya sebagai Wakil Gubernur Bali sampai saat ini.
“Saya sudah 4,5 tahun mengerjakan Bali yang sudah dinikmati dan dirasakan masyarakat. Pengalaman itulah yang akan saya pakai untuk mendampingi beliau (Rai Mantra-red). Dan saya sudah membuat komitmen dengan beliau untuk tidak menelantarkan saudara kita yang ada di pelosok pedesaan” papar Sudikerta dalam orasinya.

Terkait program Bali Mandara yang dijalankan Pemerintah Bali saat ini, Sudikerta menjelaskan akan tetap diterapkan. “Yang baik kita pakai, yang kurang kita evaluasi dan perbaiki agar bemanfaat bagi masyarakat Bali dan mewujudkan Bali yang Gemah Ripah Loh Jinawi,” jelasnya.
Setelah orasi politik yang sebelumnya ditandai dengan penandatanganan fakta integritas antara paslon dan partai pendukung, Mantra – Kerta bersama partai pendukung dan masyarakat berbondong-bondong menuju kantor KPUD Bali diikuti dengan parade budaya, untuk mendaftarkan pencalonannya sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Bali.
Usai pendaftaran Mantra – Kerta menyampaikan targetnya untuk menang 60 persen suara di Pilgub Bali 2018. Selain itu, Pilgub ini juga diharapkan bisa berlangusng dengan damai dan demokratis.


