Demi Kelancaran IMF dan World Bank, Panitia Mohon Restu di Pura Besakih

490

Denpasar,Theeast.co.id – Forum IMF-World Bank 2018 sebentar lagi akan digelar. Pada Kamis pagi (2/8) hingga siang harinya, para pejabat IMF dan World Bank berdoa di Pura Besakih Karangasem Bali. Mereka adalah Sekretaris IMF Jianhai Lin dan juga Sekretaris World Bank Ivone Tsikata, Kepala Task Force Annual Meeting IMF dan World Bank Peter Jacobs, dan beberapa staf dari Bank Indonesia. Sementara dari Bali, hadir pula Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, perwakilan dari Kodam IX Udayana Bali, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipta dan puluhan pejabat lainnya. Rombongan yang berdoa di Pura Besakih melibatkan puluhan media baik lokal, nasional, dan internasional.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, acara ini merupakan inisiatif bersama, baik dari panitia pusat serta dari IMF dan World Bank untuk berdoa di Pura Besakih. Para petinggi IMF dan World Bank merasa penting untuk meminta doa dan restu di Pura Besakih agar acara dan pelaksanaa sidang IMF dan World Bank yang akan dilaksanakan di bulan Oktober bisa berjalan dengan lancar. Doa atau matur piuning di Pura Besakih bertujuan agar even internasional yang bergengsi ini bisa berjalan dengan baik. “Istilahnya kita sekarang ke sini untuk ‘Matur Piuning’ atau melaporkan kepada Tuhan, kepada para Dewa yang beristana di Bali, agar even besar ini bisa berjalan dengan lancar. Ini juga demi nama baik Bali, nama baik Indonesia ke depan,” ujarnya. Selain berdoa di Pura Besakih, para pejabat IMF dan World Bank bisa melihat langsung dari dekat kondisi Gunung Agung yang bisa dilihat dengan jelas dari Pura Besakih sehingga muncul kepercayaan bahwa tidak ada bahaya sama sekali soal ancaman letusan Gunung Agung seperti yang diberitakan selama ini.

Dalam kesempatan itu, Pastika juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut dalam penyelenggaraan persembahyangan kali ini. “Kepada para pemangku saya ucapkan terima kasih atas bantuannya. Semoga apa yang akan kita laksanakan nanti akan secure dan diberkati oleh Tuhan,” imbuhnya. Pastika juga menyatakan jika acara ini bukanlah inisiatif dia semata, namun hasil kesadaran semua pihak, dari panitia maupun penyelenggara. “Karena kita mengetahui masyarakat Bali mengedepankan baik aspek sekala maupun niskala, karena itulah yang membentuk nilai spiritual Bali,” tandasnya.

Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyatakan jika pihaknya baik dari kepolisian maupun dari TNI sudah sangat siap untuk masalah pengamanan. “Kita sudah menyelenggarakan berbagai pertemuan hingga ke Washinton DC membicarakan masalah pengamanan. Bahkan terakhir ini kita sudah menyelenggarakan May Meeting, July Meeting dan nanti akan menyelenggarakan High Level Meeting yang akan membahas persiapan akhir event tersebut,” jelasnya. Menurutnya, pihaknya nanti akan mengamankan sekitar 228 peserta VIP dan puluhan VVIP, yang datang dari 189 negara, sehingga diperlukan pengamanan yang cukup ketat. “Pengamanan yang kita rancang dengan militer cukup ketat, namun tetap mengutamakan kenyamanan para peserta,” imbuhnya. Kapolda menambahkan, Managing Director IMF dan President World Bank sudah berada di Bali dan mereka sangat yakin dengan sistem pengamanan di sini. Sementara mengenai isu Gunung Agung, pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai macam rencana jika memang terjadi erupsi ketika even itu berlangsung, Contingensi Plan sudah disiapkan, mulai dengan persiapan evakuasi serta bekerja sama dengan pihak terkait seperti TNI hingga BPBD.

Sekretaris IMF Jianhai Lin sangat berterima kasih dan mengapresiasi acara persembahyangan kali ini. Meskipun saat itu diguyur hujan, tidak mengurangi semangat dan konsentrasi para peserta memohon agar event akbar tersebut bisa berlangsung dengan aman. Dia juga menambahkan bahwa dalam pertemuan Oktober 2018, ribuan delegasi dari 189 negara di dunia tidak hanya bertemu membahas perkembangan isu ekonomi global tetapi juga akan berwisata mengeksplorasi indahnya Bali dan Indonesia selama sekitar seminggu. “Mereka dengan mata kepala sendiri akan melihat betapa cantiknya Indonesia dan Bali dan betapa hangatnya masyarakat di Bali. Saya sudah sering kesini dan setiap ke Bali saya banyak belajar tentang kehidupan masyarakat,” ucapnya. Senada dengan Jianhai, Wakil Presiden dan Sekretaris Grup Bank Dunia Ivonne Tsikata mengatakan, pertemuan tahunan nanti akan sekaligus promosi bagi Bali dan Indonesia. Untuk itu, panitia penyelenggara melibatkan semua pihak untuk bekerja sama, baik secara teknis hingga hal yang berkaitan dengan spiritual untuk memohon restu dan doa agar pertemuan IMF dan Bank Dunia berlangsung aman dan lancar.(Axele Dhae)