Bali akan Bentuk Posko Corona Berbasis Desa dan Kelurahan

300

Denpasat, Theeast.co.id – Pemerintah Provinsi Bali akan membentuk dan membangun Posko Penanggulangan Corona berbasis desa dan kelurahan. Ketua Satgas Penanggulangan Corona Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, tim Satgas Covid-19 Provinsi Bali juga sudah bersurat kepada Kodam IX-Udayana, Polda Bali dan KOREM 163 Wirasatya serta Kabupaten/ Kota se-Bali untuk mengaktivasi seluruh desa di Bali. Tujuan pembangunan Posko tersebut untuk aktif terlibat memberikan edukasi dan koordinasi kepada masyarakatnya untuk turut melindungi diri dan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing yang dimulai dari lingkungan rumahnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. “Melalui Posko berbasis desa dan kelurahan, diharapkan edukasi terhadap masyarakat menjadi lebih efektif agar masyarakat tidak keluar rumah kalau untuk urusan yang tidak penting, menghindari keramaian, dan seterusnya. Dan yang paling penting adalah posko tersebut akan memantau warga yang sakit terutama yang secara klinis menunjukan gejala Cobod19,” ujarnya.

Satgas Covid-19 juga sudah bersurat kepada Majelis Desa Adat (MDA) dan Bendesa Adat se-Bali untuk melakukan disinfeksi massal serentak pada hari pengerepukan Nyepi (24 Maret mendatang) tepat pada sore hari, sekaligus menghimbau untuk turut mengaktivasi posko penanganan virus corona di Desanya masing-masing. “Jadi biasanya saat itu banyak desa di Bali menggelar pawai ogoh-ogoh, tetapi sudah ditiadakan. Seluruh wilayah desa diganti dengan semprot desinfektan secara massal dan serentak seluruh Bali,” ujarnya.

Tim Satgas Covid-19 juga menyiapkan tempat karantika bagi warga migran (tenaga kerja luar Bali yang kembali ke daerahnya) terutama yg berasal dari negara yang terjangkit korona. Jadi warga Bali yang berasal dari luar negeri tidak serta merta langsung menuju ke rumah masing-masing tetapi mereka akan dikarantina terlebih dahulu sebelum bergabung dengan keluarga. Bali berupaya menyiapkan tempat karantina di UPT Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali. Selain itu juga diberlakukan jalur khusus domestik di Bandara Ngurah Rai bagi PMI dan pelaut-pelaut yang pulang dari luar negeri.

Sekda Dewa Indra juga menghimbau agar semua pihak tidak menyebarkan berita yang tidak jelas asal usulnya yang datang dari sumber tidak resmi, agar tidak membuat panik banyak orang dan mengganggu ketenangan masyarakat luas. Semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mengikuti arahan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk belajar, bekerja dan melakukan aktivitas dari rumah saja, serta mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk memotong penyebaran virus Covid-19.
“Dengan sikap tenang dan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sekaligus dengan menjaga kebugaran tubuh kita, niscaya kita semua akan mampu melewati serangan virus corona ini,” tegasnya.

Menurutnya, Pemprov Bali juga sudah memesan alat Rapid Test. Rapid test bukan saja menjadi kepentingan masyarakat namun juga menjadi kepentingan Pemerintah Provinsi Bali untuk Satgas dalam penanganan virus corona. Tim sedang bekerja terus mencari alat pendukungnya yang berfungsi untuk melakukan rapid test, dan hingga saat ini belum ada di Indonesia. Pihaknya sudah bekerjasama dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat baik BNPB dan Kementerian Kesehatan RI, dan sedang berupaya menghubungi dan mencari penyaluran alat melalui distributor yang menyalurkan alat kesehatan ataupun farmasi dan agen untuk mendapatkan alat tersebut, termasuk pengadaan APD. (Axele Dhae)