Kasus Positif Transmisi Lokal Terus Meningkat di Bali

188
Kasus Positif Transmisi Lokal Terus Meningkat di Bali/theeast.co.id
Kasus Positif Transmisi Lokal Terus Meningkat di Bali/theeast.co.id

DENPASAR, Theeast.co.id – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra menyampaikan, Pemprov Bali tidak bosan-bosan menyampaikan bahwa kasus transmisi lokal terus terjadi di Bali. Hal ini penting untuk membangun kesadaran masyarakat agar terus disiplin untuk memutus mata rantai penularan Covid19 melalui transmisi lokal sesuai dengan anjuran pemerintah.

Hingga saat ini, jumlah kumulatif pasien positif 371 orang atau bertambah 8 orang WNI, terdiri dari 1 orang berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) dan 7 orang dari transmisi lokal. Jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 276 orang atau bertambah 9 orang WNI yang terdiri dari 4 orang PMI dan 5 orang non PMI. Jumlah pasien yang meninggal sejumlah 4 orang. Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 91 orang yang berada di 7 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering.

Baca juga :  Gubernur dan Para Bupati di Bali akan Pimpin Penyemprotan Massal

Menurut Dewa Indra, jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case. Namun untuk transmisi lokal sejumlah 148 orang dan jumlah ini tidak lagi dianggap kecil untuk Bali dengan jumlah penduduk uang sedikit. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini. “Kami terus melakukan himbauan agar masyarakat disiplin sehingga penulranan Covid19 ini cepat selesai,” ujarnya.

Untuk itu dimohon pengertian masyarakat untuk mematuhi peraturan dan lebh baik tetap di tempat. Masyarakat Bali yang akan mudik lebih baik mempertimbangkannya. Pengetatan ini tidak hanya dilakukan Pemprov Bali namun juga pemerintah daerah lain juga melakukan hal yang sama. Untuk itu sebaiknya tidak mudik tetap di tempat. Begitu pula krama Bali yang ada di luar daerah khususnya di daerah yang melakukan PSBB atau daerah zona merah dimohon agar tetap di tempat jangan dulu pulang ke Bali. Kepulangan krama Bali bisa berdampak negatif pada anda, keluarga dan masyarakat Bali, karena kita tidak tahu jika kita terinfeksi atau tidak sampai dilakukan tes. Untuk itu masyarakat Bali diminta tetap tinggal di tempat dulu kecuali ada hal yang sangat penting atau mendesak.

Baca juga :  Dukungan Penuh PDIP untuk Kemenangan Koster-Ace

Mengingat transmisi lokal COVID-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, maka diminta kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin kita semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19 yakni selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita.

Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal penyebaran COVID-19 pasti bisa kita hentikan. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kami minta semua elemen masyarakat membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapapun yg pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19 sehingga kita bisa menangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi COVID-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain.(axelle dae).

Facebook Comments

About Post Author