ATAMBUA, The East Indonesia – 12 Program dari Paslon nomor urut 1, Willy Lay – Vicente Hornai Gonsalves yang dikenal dengan tagline Sahabat Sejati terus dikumandangkan oleh Paslon dan tim pemenangannya di setiap kunjungan kampanye dan blusukan ke tengah masyarakat.
Ada program “tiruan” yang sudah dibuat dan sedang berjalan dalam kepemimpinan seorang Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM yang saat ini juga menjadi calon dengan nomor urut 2 berpasangan dengan Wakil Bupatinya, Yulianus Tai Bere.
Sebut saja progam “jiplakan” yang diambil dari keberhasilan seorang Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin seperti Program Kesehatan Gratis, Program pendidikan gratis dan beasiswa maupun TPP bagi ASN.
Program-program diatas ini semasa Willybrodus Lay menjadi Bupati Belu periode 2016-2021 hampir tidak dilakukan karena waktu itu program-program pembangunan infrastruktur jalan dan infrastruktur lain-lain menjadi prioritasnya.
Maju lagi pada Pilkada Belu 2024, ada juga program 1 Desa 1 Sumur Bor dari pasangan Willy Lay – Vicente Hornai yang dijanji maniskan kepada masyarakat kabupaten Belu dengan mengatakan sebagai skala prioritas.
Namun terungkap dalam debat kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belu yang berlangsung di Bahagia Ballroom Atambua, Senin 4 November 2024, pasangan calon nomor urut 1, Willy Lay dan Vicente Hornai Gonsalves tidak akan mewujudkan 1 Desa 1 Sumur Bor.
“Paslon 01, salah satu dari 12 program prioritas yang ditawarkan oleh Paslon 01 adalah pembangunan sumur bor masing-masing 1 unit di seluruh desa dan kelurahan. Apakah Paslon 01 sudah memiliki data teknis yang dapat dipakai sebagai acuan untuk membangun disemua Desa? Mohon penjelasan!,” tanya calon WAKIL BUPATI BELU periode 2024-2024, Yulianus Tai Bere dari Paslon nomor urut 2 yang calon BUPATI-nya, Dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM.
Merespon pertanyaan tersebut, calon Wakil dari Paslon Nomor Urut 01, Vicente Hornai Gonsalves menjelaskan bahwa bahwa itu memang program Sahabat sejati akan tetapi tidak semua desa tidak akan dilakukan pengeboran air.
“Itu program kita, satu Desa satu sumur bor. Artinya begini kita melihat potensi desa itu, apakah Desa itu bisa untuk sumur bor atau ada mata air. Nah ini yang akan kita lakukan,” pungkas Vicente Hornai didampingi Willy Lay.
“Jadi tidak semua desa berpotensi untuk dilakukan pengeboran. Jadi seperti itu. Bapak jangan memahaminya secara… ini. Tetapi kita. Itu program kita, satu Desa satu sumur bor. Tetapi kita melihat potensi di desa, apakah itu bisa sumur bor atau dengan mata air yang ada. Itu yang akan kita lakukan.”
Menanggapi pernyataan tersebut, calon WAKIL BUPATI BELU periode 2024-2024, Yulianus Tai Bere menerangkan bahwa sesuai janji Paslon 01 akan membuat 1 Desa 1 Sumur Bor yang mana pria yang akrab disapa Anus Koi ini pun memberikan sedikit pemahaman akan kondisi wilayah Kabupaten Belu.
“Berdasarkan data Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dari sisi jasa ekosistem penyedia air, didapati bahwa 66,39 persen wilayah kabupaten Belu masuk dalam klasifikasi rendah dan sangat rendah, sehingga dapat dipastikan bahwa potensi air tanah di Kabupaten Belu rendah dan sangat rendah. Sehingga sangat mustahil di semua desa dilakukan program itu,” tutur Anus Koi.
Menjawab penjelasan Paslon nomor urut 2, calon BUPATI BELU, dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM dan WAKIL BUPATI BELU, Yulianus Tai Bere periode 2024-2029, Vicente Hornai mengatakan bahwa nanti akan sesuaikan dengan kajian dari Dinas teknis.
“Kita akan melihat potensi, apakah itu sumur bor atau kita akan tarik mata air. Nah ini yang akan kita lakukan. Kan nanti itu akan dilakukan oleh Dinas teknis yang melakukan survei dan segala macam. Jadi kita tidak melakukannya semua desa itu dengan sumur bor tapi nanti dengan hasil kajian yang dilakukan oleh Dinas teknis,” ujar Vicente Hornai Gonsalves didampingi Willy Lay. (Ronny)