SINGARAJA, The East Indonesia – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomer urut 2, Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta menekankan pentingnya digitalisasi di sekolah dalam era globalisasi saat ini. Hal tersebut terungkap saat Paslon Koster-Giri hadir dalam Uji Publik Calon Pemimpin Pulau Dewata Bali Tahun 2024 yang di gelar Undiksha Singaraja, Rabu (6/11).
Menurut Wayan Koster, perkembangan jaman saat ini sudah masuk dalam era digital, karena itu sekolah kita genjot kearah digital. Adanya Turyapada Tower ini sebagai penunjang digitalisasi di Pulau Bali khususnya Buleleng. Turyapada ini nantinya akan mengcover tv digital, internet dan lainnya.
“Saya bagun Turyapada ini untuk digitalisasi di Buleleng. Nantinya internet akan bisa diakses secara gratis baik di sekolah, kampus, tempat umum, puskesmas maupun di banjar. Perlunya digitalisasi ini agar bisa mengimbangi perkembangan jaman saat ini yang sudah serba canggih,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Calon Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta. Menurutnya saat ini era global yang berbasis 4.0 sudah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada. Bahkan di Negara maju seperti Jepang dan Korea sudah berbasis 5.0 yang mengedepankan Artificial Intelligence (AI) dimana tenaga kerja sudah lebih banyak difungsikan robot untuk bekerja.
“Kami di Kabupaten Badung sudah mengoptimalkan peningkatan SDM untuk digitalisasi. Karena itu Badung memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dikirim keluar negeri untuk meningkatkan kualitas SDM terutama dalam hal digitalisasi. Karena itu perlunya generasi muda terutama adik-adik mahasiswa maupun GenZ mengembangkan kemampuannya di era global saat ini,” katanya.
Sementara itu Wayan Koster menambahkan nantinya Pemprov Bali akan memberikan subsidi masuk kuliah bagi siswa baru. Rencananya akan memberikan bantuan sebesar 40 persen kepada siswa yang baru masuk dan dananya melalui hibah yang langsung diberikan kepada universitas yang ada di Bali.
“Kita nanti subsidi siswa yang masuk kuliah ke universitas yang ada di Bali. Jika ada seribu mahasiswa maka kita subsidi 40 persennya agar siswa tersebut bisa masuk ke universitas. Dananya melalui hibah yang langsung diberikan kepada universitas yang bersangkutan,” tegas koster. *Wismaya