Bali Tuan Rumah Parade Sepeda Tua Terbesar Sedunia

302

DENPASAR – Lebih dari 10.000 penggemar sepeda tua dari 30 negara berkumpul di Bali untuk meramaikan kongres dan reli asosiasi sepeda tua internasional dalam ajang “International Veteran Cycle Association (IVCA) 2018” selama 4 hari (12-15 April 2018). “Sebelumnya, rangkaian acara IVCA 2018 dibuka dengan kirab estafet trofi IVCA oleh 10 peserta inti dan ratusan penggemar sepeda tua anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) dari Pantai Anyer, Banten, 24 Maret 2018 lalu,” ujar Fahmi, Steering Committee di Denpasar, Rabu (11/4).

Setelah menggowes sepeda tua sejauh kurang lebih 1.500 km kata Fami, para peserta dan penggemar sepeda tua melewati 20 kota di sepanjang Pulau Jawa dan Bali. “Mereka tiba di garis finish di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, pada Selasa, 10 April 2018,” jelas Fahmi.

Ketua Umum Kosti Joko R Prihartono mengatakan, IVCA 2018 menjadi ajang berkumpulnya penggemar sepeda tua dari seluruh dunia. “Kami ingin melestarikan budaya Indonesia melalui sepeda tua. Parade sepeda tua ini menjadi kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan budaya Indonesia, karena merupakan cermin kekayaan budaya kita,” kata Joko R Prihartono. Ketua Panitia IVCA 2018 H Bambang Waluyojati menjelaskan, terpilihnya Indonesia, khususnya Bali, terutama Kota Denpasar sebagai tuan rumah IVCA 2018 ini merupakan suatu kebanggaan, karena Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang menjadi tuan rumah sejak kongres IVCA pertama kali di Grantham, Inggris pada tahun 1981. Indonesia juga merupakan negara yang memiliki penggemar sepeda tua terbanyak di seluruh dunia.

Baca juga :  Yuk, Nonton 'My Generation' Mulai 9 November 2017

Itu sebabnya pilihan tema IVCA 2018 kali ini adalah “Menjunjung Tinggi Keberagaman dan Pluralitas”. “Kami berharap acara ini dapat membuka mata dunia, khususnya bangsa sendiri, bahwa sepeda itu menyenangkan dan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, karena lintas suku, golongan, dan agama,” jelas H Bambang Waluyojati.

Selain untuk melestarikan sepeda tua, perhelatan akbar IVCA 2018 ini juga bertujuan untuk merumuskan rekomendasi terkait kebijakan transportasi yang ramah lingkungan di Tanah Air. Adapun rangkaian acara IVCA 2018 di Bali meliputi, “cultural ride” sejauh 20 km dan penanaman mangrove di Pantai Serangan sebagai ajang untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, Vintage Bicycle Village dengan tema “Kampoeng Jadoel” serta “fun race” dalam berbagai kategori.

Baca juga :  Buka Sanur Village Festival, Wagub Cok Ace Tegaskan Bali Aman Untuk Dikunjungi

Pada puncak acara, para peserta akan melakukan parade sepeda internasional berkeliling Kota Denpasar sejauh 25 km dengan pakaian khas negara masing-masing dalam semangat keberagaman. Sedangkan peserta dari Indonesia akan mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah. Parade sepeda tua yang bakal diikuti lebih dari 10.000 peserta ini juga akan memecahkan rekor “Guinness Book of Record” dalam kategori “Parade Sepeda Klasik Terbesar di Seluruh Dunia”.

Humas Pemkot Denpasar Wayan Hendaryana menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan IVCA ini yang dipusatkan di Bali, khususnya di Kota Denpasar. “Bapak Walikota Denpasar berpesan agar seluruh peserta IVCA dapat menjaga tata tertib selama even berlangsung, sekaligus ikut menjaga kebersihan di sekitar tempat acara dan lingkungan Kota Denpasar,” kata Wayan Hendaryana. 
Kosti adalah organisasi sepeda tua terbesar di Indonesia yang terbentuk di Bogor, 9 Desember 2007. Cikal bakal Kosti adalah komunitas atau paguyuban sepeda tua yang berkembang di daerah-daerah dengan mayoritas adalah kolektor atau pelaku hobi sepeda tua.

Baca juga :  Arus Balik, Penduduk Tanpa Identitas Langsung Dipulangkan

Setelah Kosti lahir, perkembangan komunitas sepeda tua di Nusantara pun semakin menggeliat, saat ini anggota Kosti mencapai 324 komunitas dengan jumlah anggota sekitar 500.000, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penggemar sepeda tua terbanyak di seluruh dunia. Kegiatan Kosti meliputi standarisasi teknis, pertukaran keahlian dan peningkatan kapasitas, kampanye dan sosialisasi, serta penggalangan dana untuk kemanusiaan.(*)

Facebook Comments

About Post Author