ATAMBUA, The East Indonesia – Tercatat dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2023, Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Atambua telah melakukan deportasi terhadap 28 warga asing kembali ke Negara Republik Demokratik Timor Leste.
28 warga asing tersebut dideportasi karena memasuki negara Indonesia secara ilegal atau tanpa paspor dan visa yang sesuai.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, K.A Halim saat diwawancarai awak media The East Indonesia, di Ruang Rapat Kantor Kesehatan Pelabuhan Atambua usai acara “Ngopi bareng teman-teman Pena Batas RI-RDTL”, Kamis pagi (24/08/2023).
Diterangkan bahwa Kantor Imigrasi Atambua telah melakukan deportasi terhadap 28 warga yang terjadi di bulan berbeda diantaranya bulan Januari ada 1; Februari ada 3; Maret ada 2; April ada 8; Mei ada 6; Juni ada 2; dan bulan Juli ada 4 warga.
“Hingga saat ini yang kita deportasi lumayan. Ada puluhan pelanggaran. Mereka kebanyakan memasuki wilayah kita di Indonesia melewati jalan tikus ataupun tanpa dokumen yang resmi,” pungkas Halim.
Ditambahkan, “para pelintas ilegal itu ditangkap oleh kita sendiri (Imigrasi Atambua), Satgas Pamtas RI-RDTL, maupun Polisi Perbatasan yang kemudian diserahkan ke kita untuk ditindaklanjuti.”
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua menjelaskan bahwa untuk Tindakan Administrasi Keimigrasian akan dilakukan denda dan apabila tidak menyanggupi maka orang tersebut akan di blacklist untuk masuk ke wilayah Indonesia dalam waktu tertentu.
Untuk diketahui, Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Atambua memiliki wilayah kerja meliputi 3 Kabupaten yakni Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dimana wilayah tiga (3) Kabupaten di Provinsi NTT ini berbatasan langsung dengan wilayah Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).*** (Ronny)
About Post Author
